03 April 2024
19:13 WIB
Bank Sentral Brunei Darussalam dan Laos Gabung RPC ASEAN
Brunei Darussalam Central Bank (BDCB) dan Bank of the Lao PDR (BOL) secara resmi telah bergabung dalam kerja sama konektivitas pembayaran di kawasan (Regional Payment Connectivity/RPC).
Penulis: Khairul Kahfi
Brunei Darussalam Central Bank (BDCB) dan Bank of the Lao PDR (BOL) telah secara resmi bergabung dalam kerja sama konektivitas pembayaran di kawasan (Regional Payment Connectivity/RPC). Dok. BI
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melaporkan, Brunei Darussalam Central Bank (BDCB) dan Bank of the Lao PDR (BOL) secara resmi telah bergabung dalam kerja sama konektivitas pembayaran di kawasan (Regional Payment Connectivity/RPC).
“Hal ini ditandai dengan penandatanganan amandemen Nota Kesepahaman (NK) oleh BDCB pada 29 Februari 2024. Sementara itu, BOL menandatangani amandemen NK pada 3 April 2024, di sela-sela pertemuan Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan ASEAN ke-11 di Luang Prabang, Laos,” kata Asisten Gubernur Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi, Jakarta, Rabu (3/4).
Bergabungnya BDCB dan BOL pada kerja sama konektivitas pembayaran di kawasan menandai bertambahnya jumlah partisipan menjadi 8 bank sentral. Sebelumnya Indonesia bersama Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand menginisiasi RPC pada November 2022, kemudian Vietnam bergabung pada Agustus 2023.
Sebagai penjelas, pada 14 November 2022, BI bersama Bank Negara Malaysia, Bank of Thailand, Bangko Sentral ng Pilipinas, dan Monetary Authority of Singapore menginisiasi kesepakatan kerja sama konektivitas sistem pembayaran ASEAN. Perluasan kerja sama diikuti dengan bergabungnya State Bank of Vietnam pada 25 Agustus 2023.
“Kerja sama akan terus diperluas dengan melibatkan seluruh negara anggota ASEAN dan negara mitra lain di luar ASEAN,” ucapnya.
Baca Juga: Mata Uang Bersama Belum Jadi Prioritas ASEAN
BI menilai, kerja sama konektivitas pembayaran di kawasan bertujuan untuk membangun konektivitas pembayaran lintas negara yang lebih cepat, murah, transparan, dan inklusif.
Sejak diinisiasi di 2022, kerja sama konektivitas pembayaran di kawasan memperkuat peran bank sentral dalam mengembangkan dan mengakselerasi konektivitas pembayaran lintas negara. Meliputi pembayaran berbasis quick response code (QR) maupun fast payment.
“Konektivitas pembayaran lintas negara memberikan manfaat bagi aktivitas perekonomian lintas batas termasuk peningkatan akses Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terhadap pasar internasional, serta kemudahan perdagangan, remitansi, dan wisatawan dalam melakukan transaksi di negara mitra,” jabarnya.
Managing Director BDCB Hajah Rokiah binti Haji Badar menyampaikan rasa bangga atas posisi BDCB sebagai salah satu penandatangan RPC bersama Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Baca Juga: ASEAN Sepakat Perkuat Pembayaran Regional dan Mata Uang Lokal
Dia meyakini, ruang lingkup dan area kerja sama RPC akan memberikan manfaat, terutama dalam memajukan konektivitas pembayaran lintas batas.
“Kerja sama ini juga akan menjadi sarana untuk memfasilitasi perdagangan, investasi, dan kegiatan ekonomi di kawasan serta mendorong kolaborasi yang erat dengan sesama bank sentral,” ungkap Managing Director Rokiah
Sementara itu, Gubernur BOL Bounleua Xinxayvoravong menyampaikan, penandatanganan MOU RPC merupakan langkah penting untuk meningkatkan kerja sama ASEAN di masa depan. Hal ini juga dapat mendukung perkembangan ekonomi domestik Laos.
“Transaksi keuangan yang lebih cepat dan murah, serta infrastruktur sistem pembayaran yang aman dan lancar akan mendukung ekspansi dan keberlanjutan perekonomian Laos,” sebut Gubernur Bounleua.