c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

05 Juli 2024

16:14 WIB

Bank Mega Syariah: Prospek Bisnis Kartu Syariah di 2024 Cerah

Bank Mega Syariah mencatat selama satu semester ini pertumbuhan kartu syariah bisa mencapai dua kali lipat.  

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Bank Mega Syariah: Prospek Bisnis Kartu Syariah di 2024 Cerah</p>
<p id="isPasted">Bank Mega Syariah: Prospek Bisnis Kartu Syariah di 2024 Cerah</p>

Jajaran Direksi Bank Mega Syariah dalam Peluncuran Syariah Card di Jakarta, Jumat (15/4/2023). Sumber: ANTARA/Sanya Dinda

JAKARTA - PT Bank Mega Syariah meyakini prospek bisnis kartu pembiayaan syariah bisa mengalami pertumbuhan signifikan pada tahun 2024 ini. Head Bank Mega Syariah, Eva Dahlia Kusumawati mengatakan, saat ini pilihan terhadap produk perbankan syariah kian beragam. 

“Menurut saya masih besar potensinya, karena masyarakat sekarang sudah mulai kritis, mana yang baik dan menurut mereka aman. Jadi saya optimis pertumbuhannya di Indonesia syariah card masih cukup baik,” kata dia kepada Validnews, Jumat (5/7).

Padahal, Eva menyebut pihaknya terhitung baru satu tahun meluncurkan produk kartu pembiayaan yang diberi nama Syariah Card. Namun, Perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan yang sangat signifikan.

Baca Juga: OJK: Kontribusi Usaha dan Pembiayaan Syariah Capai 46%

Dia menuturkan, selama satu semester ini pertumbuhan kartu syariah bisa mencapai dua kali lipat. Sejak soft launching pada April hingga Juni 2024 ini, Syariah Card telah diterbitkan mencapai 25.000 kartu.

“Jumlah kartunya sih masih baby ya, kurang lebih saat ini sudah mencapai hampir 25.000,” ucap dia.

Sejalan dengan itu, dia mengatakan seiring dengan meningkatnya jumlah kartu yang beredar, total outstanding pembiayaan juga mengalami pertumbuhan yang signifikan.

“Dengan jumlah kartu segitu kita bisa salurkan hingga Rp80 miliar,” ujar dia.

Dampak Momen Hari Besar Islam Bagi Perbankan Syariah
Saat ditanya mengenai pengaruh momentum hari besar Islam seperti Idulfitri dan Iduladha, Eva mengatakan, hari besar tersebut belum tentu bisa mendongkrak transaksi pada kartu syariah.

“Bukan berarti menjelang Idulfitri dan Iduladha bisa mengalami peningkatan. Kadang-kadang bukan berarti terefleksi seperti itu,” ucap dia.

Meski tidak menutup kemungkinan, Eva mencontohkan, pada Idulfitri kemungkinan potensi untuk mengalami peningkatan transaksi bisa lebih besar. Ini lantaran ada kenaikan kebutuhan dan konsumsi masyarakat. 

Baca Juga: BI: Ada Tiga Fokus Tingkatkan Pangsa Keuangan Syariah

“Karena kalau Idulfitri, kulturnya kita kaya belanja baju, bahan pokok itu macam-macam lah. Itu mungkin tidak hanya efek di syariah itu konvensional juga bisa naik,” jelas dia.

Jadi dia menilai dampak terhadap hari besar Islam belum tentu bisa memberikan dampak signifikan pada transaksi di perbankan syariah. 

“Karena, memang efek spending-nya ga terlalu signifikan sehingga syariah cara atau spending-nya itu masih lebih besar kepada kebutuhan sekolah, akhir tahun itu bisa lebih besar. Jadi belum tentu hanya pada hari-hari besar Islam,” jelasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar