25 Maret 2025
20:46 WIB
Bank Mandiri Salurkan Kredit Rp1.670,55 T di 2024
Penyaluran kredit Bank Mandiri mencapai Rp1.670,55 triliun di sepanjang 2024, tumbuh 19,5% (YoY), melampaui pertumbuhan kredit industri.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Editor: Fin Harini
Gedung Bank Mandiri. ValidNewsID/Darryl Ramadhan
JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatatkan total aset konsolidasi yang mencapai Rp2.427 triliun di sepanjang 2024, atau tumbuh 11,6% secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan tahun sebelumnya.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menjelaskan, peningkatan ini didukung oleh penyaluran kredit yang mencapai Rp1.670,55 triliun, tumbuh 19,5% (YoY), melampaui pertumbuhan kredit industri.
"Pertumbuhan kredit yang signifikan ini terjadi di seluruh segmen, dengan kredit korporasi mencapai Rp913,3 triliun pada akhir 2024, tumbuh 25,5% (YoY)," ujar Darmawan dalam keterangan resmi, Selasa (25/3).
Baca Juga: Rombak Susunan, Ini Daftar Lengkap Komisaris-Direksi Baru Bank Mandiri
Selain itu, lanjut dia, segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) juga mencatat pertumbuhan positif sebesar 6% (YoY) menjadi Rp135 triliun.
Pertumbuhan ini diiringi dengan perbaikan kualitas aset. Per akhir 2024, rasio Non-Performing Loan (NPL) Bank Mandiri secara bank only berhasil turun sebesar 5 basis poin (bps) secara (YoY) ke level 0,97%.
Meskipun NPL menurun, kata Darmawan, perseroan tetap menjaga rasio pencadangan (NPL coverage ratio) di level konservatif, yakni sebesar 304%.
“Melalui upaya ini, Bank Mandiri berkomitmen untuk terus mempertahankan keberlanjutan bisnis yang sehat serta memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional secara keseluruhan,” imbuhnya.
Likuiditas Solid
Darmawan menambahkan, sebagai bagian dari strategi penguatan ekosistem wholesale dan perluasan inklusi keuangan, Bank Mandiri terus berinovasi melalui transformasi digital. Platform digital unggulan perseroan, Super App Livin’ by Mandiri dan Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri, terus mengalami perkembangan yang pesat.
Hingga akhir tahun 2024, jumlah pengguna Livin’ by Mandiri telah menembus 29,3 juta dengan frekuensi transaksi mencapai 3,9 miliar transaksi, atau tumbuh 38% secara tahunan.
Sementara itu, sambungnya, Kopra by Mandiri telah mengelola transaksi senilai Rp22.700 triliun, dengan pertumbuhan volume transaksi sebesar 17% (YoY), dengan frekuensi mencapai 1,3 miliar transaksi, naik 21% secara (YoY).
Menurut Darmawan, platform ini terus dikembangkan untuk memberikan layanan yang lebih luas kepada segmen korporasi dan bisnis dengan berbagai fitur yang semakin terintegrasi.
Di tengah tantangan ekonomi yang dinamis, Bank Mandiri terus mengoptimalkan pertumbuhan pendapatan berbasis komisi (fee-based income) sebagai bagian dari strategi diversifikasi sumber pendapatan.
Sepanjang tahun 2024, fee-based income Bank Mandiri menunjukkan tren positif, didorong oleh peningkatan transaksi perbankan digital, layanan treasury, trade finance, serta jasa pengelolaan dana dan investasi.
Hasilnya, pendapatan non-bunga Bank Mandiri berhasil mencapai Rp42,32 triliun per akhir 2024, tumbuh 4,12% secara (yoy) secara konsolidasi.
Baca Juga: RUPST Bank Mandiri Setujui Bagi Dividen Rp43,5 Triliun
Selain itu, kinerja Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mandiri turut mengalami pertumbuhan yang solid, didukung oleh peningkatan dana murah atau Current Account Savings Account (CASA).
Hingga akhir 2024, DPK Bank Mandiri tercatat tumbuh sebesar 7,73% (YoY) menjadi Rp1.699 triliun, didorong oleh kenaikan signifikan pada segmen giro dan tabungan.
Porsi CASA mencapai 80,3% dari total DPK, mencerminkan efektivitas strategi perseroan dalam mengoptimalkan pendanaan berbasis dana murah.
Pertumbuhan CASA tersebut terutama didorong oleh peningkatan tabungan yang tumbuh 13,4% (YoY) menjadi Rp665 triliun, serta giro yang mengalami ekspansi sebesar 3,6% (YoY) menjadi Rp606 triliun.
Di samping itu, sebagai salah satu strategi pengelolaan likuiditas, Bank Mandiri berhasil menerbitkan Global Bond senilai US$800 juta dengan oversubscription 3,5 kali di kuartal I/2025, surat utang ini merupakan bagian dari program Euro Medium Term Note Bank Mandiri senilai US$4 miliar dan menandai kembalinya Bank Mandiri ke pasar surat utang internasional sejak 2023.
“Keberhasilan ini merupakan pencapaian dan bukti bahwa investor memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap kinerja Bank Mandiri, serta keyakinan atas stabilitas dan potensi pertumbuhan Bank Mandiri ke depannya bahkan di tengah ketidakpastian pasar global dan domestik,” pungkas Darmawan.