Bali Blackout, Dirjen EBTKE: Pengembangkan PLTP Bedugul Mendesak

JAKARTA - Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengungkapkan, kejadian blackout di Bali beberapa hari lalu jadi momentum untuk melanjutkan pengembangan Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Bedugul.

Pengembangan WKP Bedugul, sambung Eniya, bakal menciptakan kemandirian energi di Bali. Pasalnya, selama ini Pulau Dewata masih mengandalkan pasokan listrik dari Pulau Jawa dengan porsi lebih dari 50%.

"Termasuk kejadian Bali Blackout itu kan kemandirian dalam satu pulau yang harus diperhatikan. Dari dahulu kita meng-anounce ya, memberitahukan agar Bali tidak bergantung ke Jawa karena 50% lebih itu," ucap dia saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (5/5).

Baca Juga: Pemerintah Wanti-Wanti PLN Agar Blackout Bali Tak Terulang 

Eniya pun mendorong agar PLTP di WKP Bedugul, Bali segera dikembangkan supaya kejadian blackout tak kembali terulang di kemudian hari.

"Itu (blackout) jadi urusan PT PLN. Aku hanya mendorong, ini ada kesempatan Bali punya PLTP karena selama ini WK panas buminya itu ada di Bedugul," jelas Eniya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Pulau Bali mengalami gangguan kelistrikan pada Jumat (2/5) lalu sekitar pukul 16.00 WITA. Tetapi, gangguan itu langsung ditangani sehingga listrik sudah 100% pulih pada Sabtu (3/5) dini hari.

Pemerintah melalui Kementerian ESDM pun telah menerima laporan dari PT PLN terkait kondisi kelistrikan di Pulau Bali yang sudah 100% pulih setelah terjadi blackout pada Jumat (2/5) lalu.

Tetapi, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman Hutajulu lewat keterangan tertulisnya tetap mengingatkan perusahaan pelat merah itu, agar kejadian serupa tak terulang, baik di Bali maupun di sistem kelistrikan wilayah lain.

"Kami mendorong PLN untuk segera menyelesaikan audit menyeluruh terhadap standar operasional prosedur (SOP) terkait operasi, pemeliharaan jaringan, dan penanganan gangguan meluas," tegas Jisman, Minggu (4/5).

Baca Juga: PLN: Sistem Kelistrikan Bali Pulih 100%

Kementerian ESDM sendiri telah menurunkan tim Inspektur Ketenagalistrikan dalam rangka melakukan investigasi secara menyeluruh di lapangan mengenai padamnya listrik di Pulau Dewata yang terjadi pada Jumat (2/5) sekitar pukul 16.00 WITA.

"Kami telah menugaskan Inspektur Ketenagalistrikan untuk memeriksa secara menyeluruh instalasi pembangkit dan jaringan transmisi di sistem kelistrikan Bali," ungkap Jisman.

PT PLN telah melaporkan temuan awal adanya gangguan pada Saluran Kabel Laut Tegangan Tinggi (SKLT) yang kemudian berdampak terhadap padamnya listrik di Pulau Bali. Gangguan tersebut, sambung Jisman, menyebabkan putusnya aliran listrik dari pembangkit yang memicu pemadaman meluas.

Tetapi dalam waktu 35 menit, PT PLN telah menanggulangi gangguan tersebut sehingga transmisi berhasil dipulihkan dan pasokan listrik dari Jawa kembali mengalir ke Bali.

"Pemulihan pembangkit dilaksanakan secara bertahap, sementara kebutuhan listrik untuk fasilitas vital ditopang dengan penggunaan genset," pungkasnya.