c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

27 Februari 2025

16:22 WIB

Bakal Impor 100 Ribu ton Daging Kerbau, ID Food Masih Nego Harga dengan India

ID Food mengaku masih melakukan nego dengan India untuk mengimpor 100 ribu ton daging kerbau. Pemerintah memastikan stok daging kerbau 19 ribu ton saat ini masih mencukupi untuk kebutuhan Ramadan.

Penulis: Erlinda Puspita

Editor: Khairul Kahfi

<p>Bakal Impor 100 Ribu ton Daging Kerbau, ID Food Masih Nego Harga dengan India</p>
<p>Bakal Impor 100 Ribu ton Daging Kerbau, ID Food Masih Nego Harga dengan India</p>

Pedagang menggantung daging di lapak daging sapi dan kerbau di Pasar Induk Rau, Kota Serang, Banten, Kamis (20/2/2025). Antara Foto/Angga Budhiyanto/gp.

JAKARTA - Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID Food, Sis Apik Wijayanto menyampaikan, saat ini pihaknya masih melakukan negosiasi impor daging kerbau dengan supplier di India. Menurutnya, impor tidak bisa dilakukan serampangan, mengingat harga daging kerbau di India saat ini masih tinggi.

Di sisi lain, pemerintah mengaku berusaha menjual harga daging kerbau agar bisa mencapai level di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET). Kendati ID Food tetap berharap, impor daging kerbau bisa dilakukan secepat mungkin.

"Kami sudah menerima (penugasan) dan sedang melakukan negosiasi harga. Kita pelan-pelan dulu lah, kita kerja sama dengan Kementerian Pertanian dan ada tim yang negosiasi ke sana," ujarnya dalam konferensi pers Ketersediaan Stok dan Stabilitas Harga Pangan Selama Ramadan dan Idulfitri di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (27/2).

Baca Juga: Kemenko Pangan Tugasi BUMN Pangan Impor Daging Sapi-Kerbau 200 Ribu Ton

Sis menyebutkan, kebutuhan daging kerbau nasional sekitar 9-10 ribu ton/bulan. Sementara stok daging kerbau yang ID Food miliki saat ini sebanyak 9 ribu ton. Ia menegaskan impor akan tetap mempertimbangkan kestabilan harga agar tetap di bawah HET daging kerbau, yakni Rp80.000/kg.

Nantinya, Sis informasikan, impor daging kerbau berasal dari India, sementara untuk daging sapi berasal dari Brasil dan Australia.

Dalam kesempatan sama, Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto menyatakan, sampai saat ini pihaknya tidak mendapatkan penugasan importasi. Adapun pihaknya memiliki stok daging kerbau sebanyak 10 ribu ton. 

Nantinya, stok daging kerbau sebanyak 19 ribu ton yang dimiliki ID Food dan Bulog, akan Bulog bantu dalam proses pendistribusiannya. 

"Jadi stok (daging kerbau) ID Food dan Bulog kan 19 ribu ton, untuk Ramadan itu cukup. Tapi ke depannya, kita harus menjaga juga (stok), jangan sampai harganya naik," terang Sis Apik.

Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi telah mengumumkan bahwa impor daging kerbau tahun ini sebanyak 100 ribu ton yang akan dilakukan oleh PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) dan PT Berdikari, masing-masing sebanyak 50 ribu ton. Keduanya merupakan anak usaha ID Food.

Baca Juga: Pemerintah Tugasi BUMN Impor Daging Untuk Ramadan Dan Lebaran

Namun, impor tersebut masih menunggu hasil negosiasi, karena harga daging kerbau di India saat ini berkisar US$4,8/kg atau Rp78.384/kg (kurs Rp16.330/US$). Sedangkan harga daging kerbau sebelumnya, sempat berkisar US$3/kg. 

Harga daging kerbau yang tinggi di India juga terjadi imbas nilai tukar dolar AS yang makin menguat terhadap rupiah. Kondisi-kondisi tersebut akhirnya menyebabkan kenaikan harga daging kerbau di dalam negeri.

Berdasarkan pantauan panel harga Bapanas, per 27 Februari 2025, harga daging kerbau beku impor sudah di level Rp105.838/kg atau sekitar 32,3% di atas HET Rp80.000/kg. 

Kenaikan harga daging kerbau tertinggi terjadi di Sumatra Utara Rp135.000/kg atau naik 68,75% di atas HET. Sementara harga termurah ada di Kalimantan Utara Rp95.000/kg atau 18,75% di atas HET. Sementara untuk harga daging kerbau beku lokal hari ini mencapai Rp154.268/kg.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar