03 Februari 2025
15:40 WIB
Bahlil: Realisasi Investasi Sektor ESDM Capai US$32,3 Miliar pada 2024
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa realisasi investasi sektor ESDM pada tahun 2024 mencapai US$32,3 miliar atau setara dengan sekitar Rp500 triliun.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Menteri ESDM Bahlil dalam konferensi pers kinerja ESDM 2024, Jakarta, Senin (3/2).Validnews/Nuzulia Nur Rahma
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa realisasi investasi sektor ESDM pada tahun 2024 mencapai US$32,3 miliar atau setara dengan sekitar Rp500 triliun.
"Kalau kita lihat realisasi investasi kita di sektor ESDM pada tahun 2024 itu adalah sebesar US$32,3 miliar. Ini sama dengan kurang lebih kalau dirupiahkan hampir Rp500 triliun," kata Bahlil dalam acara konferensi pers Capaian Kinerja Sektor ESDM 2024, Senin (3/2).
Menurutnya, capaian ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Laporan Kementerian ESDM menyebutkan pada tahun 2020 realisasi investasi mencapai US$26,3 miliar, lalu pada tahun 2021 naik menjadi US$27,5 miliar.
Selanjutnya terdapat sedikit penurunan pada tahun 2022 menjadi US$27,0 miliar kemudian meningkat kembali menjadi US$29,9 miliar pada tahun 2023. Bahlil menilai secara keseluruhan, investasi yang tercatat oleh Kementerian ESDM sepanjang 2024 menunjukkan tren positif.
Baca Juga: Realisasi Investasi Indonesia Capai Rp1.714,2 Triliun pada 2024, Naik 20,8%
Di samping itu Bahlil juga menambahkan bahwa angka ini mencakup berbagai subsektor, termasuk minyak dan gas (migas), energi baru terbarukan (EBTKE), serta sektor kelistrikan.
Salah satu subsektor yang mengalami peningkatan signifikan adalah sektor migas. Bahlil mencatat, investasi di sektor migas untuk 2024 diperkirakan mencapai US$17,5 miliar, meningkat dibandingkan dengan US$14,9 miliar pada tahun sebelumnya.
"Nah Bapak-Ibu lihat, kalau kita lihat tren realisasi investasi di migas, tahun 2024 ini agak sedikit naik. Dari sebelumnya US$14,9 miliar, sekarang US$17,5 miliar," kata dia.
Bahlil menuturkan, peningkatan investasi di sektor migas ini, bertujuan untuk mendorong peningkatan lifting migas nasional. Sebagai bagian dari upaya ini, pemerintah mewajibkan seluruh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S) untuk berinvestasi dalam meningkatkan produksi dan lifting migas.
Baca Juga: Investasi Hilirisasi Naik 23,8% Pada 2024, Sentuh Rp407,8 Triliun
Selanjutnya di sektor energi baru terbarukan (EBTKE), pihaknya mencatat realisasi investasi sebesar US$1,8 miliar pada 2024 yang menunjukkan peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar US$1,5 miliar.
Selain itu, sub sektor mineral dan batu bara (minerba) juga menunjukkan angka investasi yang stabil, dengan pencapaian sekitar US$7,7 miliar pada 2024. Angka ini sedikit meningkat dibandingkan dengan tahun 2023 yang tercatat sebesar US$7,5 miliar.
Sedangkan realisasi investasi di sektor listrik mengalami sedikit penurunan dari sebelumnya US$5,9 miliar pada tahun 2023 kini menjadi US$5,3 miliar pada tahun 2024