05 Februari 2025
20:40 WIB
Bahlil Optimistis Penerapan EOR Di Blok Rokan Dongkrak Lifting Minyak
Teknologi EOR itu merupakan salah satu jurus andalan pemerintah dalam mendongkrak lifting minyak yang terus anjlok dari tahun ke tahun.
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Fin Harini
Pekerja melakukan pengecekan pompa angguk yang beroperasi di Lapangan Duri, yang merupakan salah satu lapangan injeksi uap terbesar di dunia di Blok Rokan, Riau, Jumat (19/8/2022). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melakukan kunjungan kerja ke wilayah kerja (WK) migas kelolaan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) di Duri, Bengkalis, Riau bersama Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Djoko Siswanto.
Pada kesempatan itu, Menteri Bahlil turut meninjau penerapan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) dengan metode steamflood yang diterapkan oleh PHR dalam rangka meningkatkan produksi minyak bumi.
Asal tahu saja, teknologi EOR itu merupakan salah satu jurus andalan pemerintah dalam mendongkrak lifting minyak yang terus anjlok dari tahun ke tahun.
Bahlil berharap penerapan teknologi EOR di Blok Rokan mampu berkontribusi signifikan terhadap pemenuhan kebutuhan energi di Indonesia.
Baca Juga: Bahlil: EOR Jadi Solusi Jangka Pendek Tingkatkan Lifting Minyak
"Target lifting kita harus naik, tentunya dalam rangka menjaga marwah dan kedaulatan negara dalam konteks energi dan ini menjadi tanggung jawab kita semua," kata dia lewat keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (5/2).
Lewat teknologi tersebut, Bahlil optimis Pertamina bisa mendongkrak lifting minyak nasional. Terlebih, perusahaan pelat merah itu merupakan sumbangsih utama produksi minyak RI.
"Saya yakin Pertamina mampu melakukan ini karena 60% lifting kita itu adalah produk dari Pertamina dan dari 60% tersebut 25-30% berasal dari PHR," sambung Menteri Bahlil.
Sementara itu, Kepala SKK Migas Djoko Siswanto menilai injeksi uap pertama di Lapangan North Duri Development Area 14 (NDD A14) menjadi langkah yang bakal berdampak signifikan di awal 2025 untuk menaikkan lifting minyak.
"Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dan perusahaan dalam meningkatkan produksi minyak dan memperpanjang usia produksi lapangan-lapangan minyak di Indonesia. Diharapkan metode ini akan terus berjalan lancar dengan tetap mengedepankan kinerja andal dan selamat," tegasnya.
Sebagaimana diketahui, PHR telah melaksanakan Put On Injection (POI) perdana pada proyek EOR dengan metode steamflood di Lapangan NDD Area 14 pada pertengahan Januari 2025 lalu.
POI perdana itu dilakukan lebih cepat dari rencana awal pada Mei 2025. Dengan begitu, PHR bisa mempercepat proses injeksi pada sumur-sumur berikutnya. Seluruh 15 injector/pattern pun ditargetkan rampung pada Juni 2025.
Baca Juga: Sejak Bahlil Dilantik Jadi Menteri ESDM Lifting Migas Bulanan Terus Naik
SKK Migas juga telah memberi lampu hijau atas Plan of Development (POD) Steamflood EOR atau injeksi uap di Lapangan Rantaubais Tahap 1. Atas persetujuan POD itu, PHR bakal melakukan pengembangan Lapangan Rantaubais sesegera mungkin untuk mendukung ketahanan energi nasional.
Terkait injeksi perdana di NDD A14, Direktur Utama PHR Ruby Mulyawan menekankan keberhasilan proyek tersebut jadi tonggak penting dan diharapkan bisa berkontribusi signifikan terhadap peningkatan cadangan maupun produksi minyak di Blok Rokan.
"Semoga proyek steamflood ini akan memberikan dampak positif dalam upaya kita untuk terus menjaga ketahanan energi nasional," tandas Ruby.