26 Februari 2025
20:10 WIB
Bahlil Minta Menteri Lingkungan Hidup Beri Privilege Untuk Kegiatan Hulu Migas
Percepatan proses izin AMDAL untuk kegiatan hulu migas diminta Bahlil untuk mendongkrak lifting minyak nasional.
Penulis: Yoseph Krishna
Ilustrasi blok migas. Proyek Belida Extension di Wilayah Kerja Blok B Laut Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Rabu (28/12/2022). SKK Migas/Cherman
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meminta Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq memberi hak istimewa atau privilege atas penerbitan izin AMDAL pada kegiatan hulu minyak dan gas bumi (migas).
Dengan percepatan izin AMDAL, Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) itu menganggap lifting minyak nasional bakal terkerek naik sesuai dengan harapan Presiden Prabowo Subianto.
"Tanpa mengurangi rasa hormat dengan MoU ini, saya minta untuk dibuat privilege karena ini menyangkut dengan target presiden, target negara. Kalau tidak, nanti lifting kita turun, impor terus," ucap Bahlil selepas menandatangani Nota Kesepahaman dengan Menteri Lingkungan Hidup di Kantor Kementerian ESDM, Rabu (26/2).
Di lain sisi, Bahlil juga meminta agar Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Djoko Siswanto supaya aktif berkoordinasi dengan Menteri LH Hanif Faisol supaya bisa mendapat hak istimewa soal izin AMDAL.
Baca Juga: Pertamina Bidik Lifting Minyak Tumbuh 4% Tahun Ini
Pasalnya, lifting minyak Indonesia yang saat ini hanya berada di kisaran 600 ribu barel per hari (BOPD) bisa terdongkrak setidaknya ke angka 900 ribu BOPD hingga 1 juta BOPD.
"Mana Kepala SKK Migas? Bapak setiap mau bor-bor kan harus butuh AMDAL kan? Bapak baik-baik sama mereka (Kementerian Lingkungan Hidup). Jadi kita, izin Pak Menteri Lingkungan Hidup, saya memerintahkan kepada SKK Migas untuk melakukan inisiatif," kata dia.
Sebagaimana diketahui Bahlil dan Hanif baru saja menandatangani nota kesepahaman tentang Sinergitas Tugas dan Fungsi Bidang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Bidang ESDM.
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengungkapkan lewat nota kesepahaman itu, pihaknya bakal memberi jalur khusus untuk kegiatan yang berkaitan dengan penyediaan energi nasonal.
"Jadi, kami telah memerintahkan Bapak Deputi Tata Lingkungan untuk melakukan segala percepatan terkait dengan persetujuan lingkungan ini," sebut Hanif.
Baca Juga: Januari 2025, Rerata Harga Minyak RI Dipatok US$76,81/Barel
Namun demikian pada kesempatan itu, Menteri Hanif secara khusus meminta Bahlil agar memperkuat sinergi dan koordinasi soal pengelolaan tambang mineral dan batu bara (minerba) yang erat kaitannya dengan isu lingkungan.
"Terkait tambang mineral dan batu bara, mungkin ada beberapa hal yang harus kita sinergiskan kembali mengingat demikian masifnya kegiatan ini yang kemudian berkontribusi juga meningkatkan kelestarian dari sumber daya alam itu sendiri," jabarnya.
Lebih lanjut, Bahlil meminta agar jajaran Eselon I Kementerian ESDM dengan Eselon I Kementerian Lingkungan Hidup saling membangun chemistry.
Menurutnya, birokrasi akan semakin mudah dan cepat apabila sudah ada chemistry yang terjalin antardua belah pihak, yakni Kementerian ESDM dan Kementerian Lingkungan Hidup.
"Bapak-bapak di Eselon I ESDM tinggal kongkow-kongkow lah dengan Eselon I Kementerian Lingkungan Hidup. Atur satu minggu, ya dua minggu sekali lah makan, ngopi. Kalau chemistry tidak ada, itu sampai ’ayam tumbuh gigi’ pun tidak akan selesai," tutur Bahlil.