c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

05 Juni 2025

17:28 WIB

Bahlil Hentikan Sementara Operasional PT Gag Nikel Di Raja Ampat

Kegiatan pertambangan oleh PT Gag Nikel di Raja Ampat dituding merusak ekosistem pariwisata, Bahlil akan mampir ke Raja Ampat dalam waktu dekat.

Penulis: Yoseph Krishna

<p id="isPasted">Bahlil Hentikan Sementara Operasional PT Gag Nikel Di Raja Ampat</p>
<p id="isPasted">Bahlil Hentikan Sementara Operasional PT Gag Nikel Di Raja Ampat</p>

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia ditemui dalam jumpa pers di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (5/6/2025). Antara/Maria Cicilia Galuh

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia resmi membekukan sementara operasional anak usaha PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM), yakni PT Gag Nikel di Raja Ampat, Papua Barat.

Keputusan itu diambil sebagai buntut dari laporan Greenpeace yang menyebut eksploitasi nikel di Indonesia Timur telah merusak ekosistem dan lingkungan destinasi pariwisata Raja Ampat.

"Untuk menuju ke sana agar tidak terjadi kesimpangsiuran, kami sudah memutuskan lewat Dirjen Minerba untuk status daripada PT Gag Nikel yang sekarang lagi mengelola itu kita hentikan operasinya," tegas Bahlil saat menemui awak media di Kantor Kementerian ESDM, Kamis (5/6).

PT Gag Nikel adalah pemegang Kontrak Karya Generasi VII No. B53 / Pres / I / 1998 tahun 1998 yang ditandatangani oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 19 Januari 1998.

Baca Juga: Tambang Nikel Berizin Di Raja Ampat Cuma Dua

Awalnya, kepemilikan saham mayoritas PT Gag Nikel dimiliki oleh Asia Pacific Nickel Pty. Ltd. (APN Pty. Ltd) sebesar 75% dan PT. Antam Tbk. sebesar 25%. Namun sejak 2008 PT. Antam Tbk. berhasil mengakuisisi semua saham PT. Asia Pacific Nickel Pty. Ltd, sehingga pada tahun 2008, PT. Gag Nickel sepenuhnya dikendalikan oleh PT. Antam Tbk.

Bahlil mengatakan akan mengecek langsung kondisi di lapangan untuk melakukan verifikasi sebagai pertimbangan atas keputusan lanjutan yang akan diambil pemerintah.

Verifikasi, sambungnya, bakal dilakukan di sela kunjungannya ke Bumi Cenderawasih dalam waktu dekat untuk mengecek kondisi sumur minyak dan gas bumi di Sorong, Fakfak, dan Bintuni.

"Saya akan mengecek sumur-sumur minyak dan sumur-sumur gas di Sorong, Fakfak, Bintuni. Tapi mungkin sambil itu saya akan mengecek langsung di lokasi Pulau Gag," terangnya.

Keputusan untuk membekukan sementara operasional PT Gag Nikel di Raja Ampat, sambung Bahlil, berlaku mulai hari ini sampai keputusan lanjutan diambil setelah proses verifikasi lapangan.

"Lebih cepat, lebih baik. Kita ingin agar semua bisa terang benderang. Apapun hasilnya, kami akan sampaikan setelah crosscheck lapangan terjadi," kata Menteri Bahlil.

Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) itu juga menjelaskan pada dasarnya Pulau Gag terletak 30 km dari Pulau Piaynemo, atau ikon yang menjadi senjata pariwisata Raja Ampat.

Baca Juga: Raja Ampat Diusulkan Sebagai Cagar Biosfer MAB-UNESCO

Maka terkait tudingan kegiatan PT Gag Nikel telah merusak ekosistem pariwisata di sana, harus dicek terlebih dahulu lewat verifikasi lapangan.

"Jadi wilayah Kabupaten Raja Ampat ini memang banyak hutan konservasi, banyak pulau untuk pariwisata, tapi ada juga pulau-pulau yang memang untuk pertambangan. Ini teman-teman harus tahu," sebut dia.

Lebih lanjut, dirinya mengungkapkan otonomi khusus yang melekat di tubuh Pulau Papua kemungkinan besar akan berpengaruh terhadap keputusan yang akan diambil pemerintah.

"Untuk Aceh dan Papua, memang dalam pengelolaan sumber daya alam juga ada kearifan lokal. Saya akan ke sana, kemudian kita melakukan koordinasi," tandas Bahlil Lahadalia.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar