c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

14 November 2025

19:04 WIB

Bahlil Dorong Bos Freeport Beli Konsentrat Tembaga Dari Amman

Bahlil telah meminta Presiden Direktur PT Freeport Indonesia untuk menjalin kesepakatan B2B dengan Amman Mineral dalam rangka pemenuhan pasokan konsentrat tembaga bagi smelter di Gresik, Jawa Timur.

Penulis: Yoseph Krishna

<p>Bahlil Dorong Bos Freeport Beli Konsentrat Tembaga Dari Amman</p>
<p>Bahlil Dorong Bos Freeport Beli Konsentrat Tembaga Dari Amman</p>

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia meminta Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas untuk mengoordinasikan pasokan konsentrat tembaga dengan Amman Mineral Internasional Tbk, Jakarta, Jumat (14/11). Validnews/Yoseph Krishna

JAKARTA - Operasional PT Freeport Indonesia (PTFI) sedang dihentikan seiring evaluasi yang dilakukan pascainsiden longsoran material basah di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) beberapa waktu lalu. Akibatnya, smelter PTFI di Gresik, Jawa Timur sulit beroperasi karena terhentinya pasokan konsentrat tembaga selama proses evaluasi.

Karena itu, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia telah menemui dan meminta Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas, untuk mengoordinasikan pasokan konsentrat tembaga dengan Amman Mineral Internasional Tbk.

Pasalnya pada saat bersamaan, smelter milik emiten berkode saham AMMN itu sedang dalam kondisi kahar (force majeure), sehingga pemerintah mau tidak mau memberi jalan untuk Amman Mineral Internasional mengekspor konsentrat tembaga mereka.

"Kemarin saya minta Pak Tony (Presiden Direktur PTFI), kemarin ketemu sama saya, saya minta untuk Amman dan Freeport komunikasi B2B agar material mereka bisa dibeli oleh Freeport untuk diolah di smelter dengan harga keekonomian," ucap Bahlil saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (14/11).

Baca Juga: Harga Emas-Perak Melemah, HPE Konsentrat Tembaga Turun

Meski ada permintaan itu, Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) itu menegaskan, pemerintah dalam hal ini hanya bisa mendorong Anggota Holding BUMN Pertambangan PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID) itu untuk menjalin kerja sama dengan Amman Mineral Internasional Tbk.

Untuk hal-hal yang lebih detail, akan dicapai lewat kesepakatan dua perusahaan dan pemerintah tidak punya wewenang untuk masuk ke ranah tersebut.

"Artinya, itu persoalan business-to-business (B2B), pemerintah hanya regulator, urusan B2B-nya jangan. Saya kan bukan Presiden Freeport atau CEO dari Amman," lanjut dia.

Sekadar informasi, Amman Mineral Internasional Tbk sudah mengantongi lampu hijau untuk mengekspor konsentrat tembaga seiring dengan kerusakan fasilitas smelter yang terletak di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Juga: Sah! Bahlil Beri Lampu Hijau Ekspor Konsentrat Tembaga Amman Mineral

Keadaan kahar yang dialami smelter Amman, jelas Bahlil, terjadi sebelum kejadian atau insiden longsoran material basah PT Freeport beberapa waktu lalu. Namun demikian, Bahlil tidak merinci kejadian apa yang menimpa smelter milik Amman sehingga harus menghentikan operasional fasilitas pemurnian dan mengekspor kembali konsentrat tembaga.

"Amman itu smelternya kemarin dalam keadaan kahar. Dalam peraturan menteri, itu mengatakan perusahaan yang membangun smelter, boleh mereka melakukan ekspor selama dalam keadaan kahar, itu dilakukan sebelum kecelakaan PT Freeport Indonesia," tuturnya.

Sementara bagi PT Freeport Indonesia, smelter mereka di Gresik, Jawa Timur kesulitan untuk melanjutkan operasi karena dihentikannya operasional tambang di Bumi Cenderawasih.

Peluang Tambang PTFI Segera Beroperasi
Meski begitu, Menteri Bahlil tak menutup kemungkinan tambang bawah tanah PTFI yang tidak terdampak longsor bisa kembali beroperasi demi keberlanjutan perekonomian di daerah.

Baca Juga: Bahlil Buka Peluang Tambang Bawah Tanah PTFI Tak Terdampak Longsor Kembali Beroperasi

Dia menegaskan, ada banyak karyawan PT Freeport Indonesia yang bergantung pada tambang tersebut, begitu pula dengan pendapatan daerah yang berpotensi amblas pasca dihentikannya tambang bawah tanah PTFI.

"Ini lagi di-exercise untuk bagaimana bisa kita (PTFI) produksi, karena kalau tidak produksi dampaknya nanti ke pendapatan negara, karyawan di sana, kemudian pendapatan daerah, dan juga adalah kontinuitas terhadap smelter yang ada di Gresik," ucap Bahlil, Senin (10/11).

Eks-Ketua Umum HIPMI itu juga menerangkan, PT Freeport Indonesia punya tambang yang menghampar luas hingga bisa mencapai lebih dari 300 km, dan ada beberapa bagian yang tidak terdampak oleh musibah longsoran material basah beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Pascalongsor, Freeport Belum Ajukan Revisi RKAB

Karena itu, ada peluang PTFI mendapat lampu hijau operasional pertambangan pada bagian-bagian yang tidak terdampak insiden. Tapi sampai sekarang, seluruh kegiatan pertambangan Freeport di Bumi Cenderawasih masih dihentikan.

"Kita belum lakukan pergerakan apa-apa sambil kita mempelajari tambang underground di Freeport itu kan gede, kalau digaris lurus itu sekitar 300 km lebih dan ada bagian yang memang tidak ada kaitannya dengan musibah," tandas Bahlil.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar