20 Mei 2024
08:36 WIB
Bageol-Antam Perpanjang Kerja Sama Cari Lokasi Mineral Logam Baru
Kerja sama Badan Geologi (Bageol) Kementerian ESDM dan PT Antam diharapkan mampu menemukan lokasi penghasil mineral logam baru.
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Fin Harini
Gedung Antam di Jakarta. Shutterstock/Prayoga Nugroho
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Pusat Sumber Daya Mineral Batu Bara dan Panas Bumi (PSDMBP) Badan Geologi telah menyepakati kerja sama dengan unit Geomin dari PT Antam Tbk dalam rangka penyelidikan potensi sumber daya mineral logam.
Sejatinya, kerja sama antara kedua pihak itu berakhir pada 31 Oktober 2024 mendatang. Perpanjangan kerja sama tersebut sekaligus menjadi amandemen dari perjanjian yang sebelumnya.
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid mengatakan perpanjangan kerja sama itu bisa memberi prospek daerah penghasil mineral logam yang baru, sebagaimana hasil kegiatan yang dilakukan PSDMBP Bageol dan Antam sebelumnya.
"Sehingga pada gilirannya nanti dapat menambah sumber daya atau cadangan mineral logam khususnya emas, nikel, bauksit maupun komoditas logam lainnya," ujar Wafid dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Minggu (19/5).
Baca Juga: Antam Bagikan 100% Laba Bersih Sebagai Dividen
Dia menambahkan, penandatanganan PKS itu juga dilakukan dalam rangka merespons regulasi penugasan penyelidikan mineral logam oleh PSDMBP.
Karena itu pada perjanjian kerja sama yang baru, telah disiapkan target-target lokasi sebagai bagian untuk dirancang sebagai wilayah izin usaha pertambangan (WIUP).
Sesuai tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) PSDMBP, Wafid menerangkan perjanjian kerja sama dengan PT Antam Tbk menjadi wujud bantuan kepada perusahaan pelat merah di sektor pertambangan dalam rangka mencari sumber komoditas logam baru.
"Khususnya emas, nikel, bauksit, serta tembaga, di mana cadangan Au (emas) di IUP PT Antam Tbk sudah semakin berkurang," tambah dia.
Tak sampai situ, perpanjangan kerja sama antara PSDMBP dengan emiten berkode saham ANTM itu juga bertujuan mewujudkan nilai tambah bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia yang profesional.
Sekadar informasi, PT Antam Tbk membidik produksi emas sepanjang tahun ini menyentuh 958 kg. Angka tersebut diketahui lebih rendah dibandingkan realisasi produksi sepanjang 2023 yang mampu mencapai sekitar 1,2 ton.
Dalam mengupayakan penambahan cadangan, Antam pun terus melakukan eksplorasi di beberapa lokasi. Misalnya, sepanjang 2023 lalu, Antam menghabiskan sekitar Rp278 miliar untuk kegiatan eksplorasi yang terfokus pada komoditas emas, nikel, serta bauksit.
Baca Juga: Antam Bagikan 100% Laba Bersih Sebagai Dividen
Khusus komoditas emas, kegiatan eksplorasi Antam dilakukan di Pongkor, Jawa Barat yang meliputi pengeboran bawah tanah (underground drilling) serta pengeboran permukaan (surface drilling).
Wafid mengakui, belakangan muncul isu krusial di sektor ESDM dan BUMN mengenai ketahanan sumber daya dan ketahanan cadangan sehingga harus ada langkah strategis guna menyelidiki dan meneliti mineral logam.
"Sehingga PKS kali ini telah disiapkan beberapa target lokasi sebagai bagian dari penyiapan WIUP dari sisi data dan informasi geologinya," pungkas Muhammad Wafid.