c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

29 September 2025

18:07 WIB

Aset Syariah Rp20 T, Danamon Terus Kejar Batas Spin-off

Per semester I/2025, jumlah aset UUS Bank Danamon baru mencapai sekitar Rp20 triliun. Jumlah ini masih belum mencapai threshold aset untuk spin off sebesar Rp50 triliun.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Khairul Kahfi

<p>Aset Syariah Rp20 T, Danamon Terus Kejar Batas <em>Spin-off</em></p>
<p>Aset Syariah Rp20 T, Danamon Terus Kejar Batas <em>Spin-off</em></p>

Syariah Funding Business Head Danamon Merci Santi Adriani di Jakarta, Senin (29/9). ValidNewsID/Fitriana Monica S

JAKARTA - Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) berupaya mencapai ambang batas nilai aset untuk dapat memisahkan bisnis syariah alias spin-off. Syariah Funding Business Head Danamon Merci Santi Adriani mengatakan, per Juni 2025, jumlah aset UUS Bank Danamon telah mencapai sekitar Rp20 triliun.

Meski terbilang besar, ambang batas aset Unit Usaha Syariah (UUS) untuk melakukan spin-off adalah Rp50 triliun atau lebih dari 50% dari total aset induknya. Hal itu diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 12 Tahun 2023.

Oleh karena itu, Danamon masih akan terus mengupayakan pencapaian kualifikasi jumlah aset untuk melakukan spin-off ke depannya. 

"Pokoknya kami tetap berupaya untuk mencapai threshold  (aset) untuk spin-off," kata Merci usai acara Journalist Class Tips Seputar Pentingnya Mempersiapkan Pengelolaan Keuangan yang Tepat bagi Calon Haji Muda di Jakarta, Senin (29/9).

Baca Juga: Hingga 2026, OJK Catat Ada 30 UUS Yang Akan Lakukan Spin Off

Dia juga mengakui, saat ini jumlah aset yang dimiliki Bank Danamon Syariah memang belum memenuhi kualifikasi untuk melakukan spin-off.

"Intinya kami saat ini sedang meningkatkan dari sisi aset supaya bisa masuk ke rencana spin-off," terangnya. 

Lebih lanjut, pihaknya akan membahas upaya spin-off melalui Rencana Bisnis Bank (RBB) dan penyesuaian di kemudian hari.

"Skemanya belum ada, kami sekarang fokusnya itu adalah menumbuhkan bisnis syariah dulu," tegasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar