c

Selamat

Selasa, 4 November 2025

EKONOMI

25 April 2025

19:49 WIB

AS Kritik QRIS, Begini Respons Menko Airlangga

Menanggapi kritik atas QRIS, Indonesia bersikap terbuka terhadap kerja sama dengan operator sistem pembayaran dari luar negeri, termasuk Mastercard atau Visa.

Penulis: Fitriana Monica Sari

<p id="isPasted">AS Kritik QRIS, Begini Respons Menko Airlangga</p>
<p id="isPasted">AS Kritik QRIS, Begini Respons Menko Airlangga</p>

Pengunjung memindai kode pembayaran digital saat sosialisasi penggunaan QRIS Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kepulauan Riau (KPw BI Kepri) pada gelaran pasar murah di Batam, Kepulauan Riau, Jumat (21/2/2025). AntaraFoto/Teguh Prihatna

WASHINGTON DC - Belakangan, Amerika Serikat (AS) melayangkan kritik terhadap regulasi sistem pembayaran QRIS dan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) yang dinilai membatasi para operator sistem pembayaran luar negeri untuk bersaing di Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa pada dasarnya Indonesia bersikap terbuka terhadap kerja sama dengan operator sistem pembayaran dari luar negeri, termasuk Mastercard atau Visa.

Menurutnya, untuk sektor kartu kredit tidak ada perubahan. Sedangkan untuk sektor gateway, mereka terbuka untuk masuk di dalam front end maupun berpartisipasi.

“Mereka (perusahaan AS) terbuka untuk masuk di dalam front end maupun berpartisipasi, dan itu level playing field sama dengan yang lain. Jadi, ini sebetulnya masalahnya hanya penjelasan,” kata Airlangga dalam konferensi pers, Jumat (25/4).

Sebelumnya, AS melalui Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR) melayangkan keluhan terhadap sistem pembayaran Indonesia, terutama kebijakan QRIS yang dinilai tidak melibatkan pemangku kepentingan internasional.

Baca Juga: Laris Manis! Baru Sebulan Muncul QRIS Tap Sudah Dipakai 20,8 Juta Orang

Adapun, keluhan tersebut tertuang dalam National Trade Estimate Report on Foreign Trade Barriers 2025 yang dirilis pada 31 Maret.

USTR menyebut, perusahaan AS, termasuk bank dan penyedia jasa pembayaran, merasa tidak diberi informasi maupun ruang untuk menyampaikan pandangan selama proses penyusunan kebijakan QRIS oleh Bank Indonesia (BI).

Mereka menilai proses tersebut menyulitkan integrasi sistem asing ke dalam arsitektur pembayaran domestik RI.

Kendati demikian, Menko Airlangga menegaskan Indonesia telah terbuka untuk berkolaborasi serta telah memberi kesempatan yang setara bagi semua pihak.

"Indonesia sebetulnya terbuka untuk para operator luar negeri termasuk Mastercard ataupun Visa," tegas dia.

Potensi QRIS
Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) melaporkan, volume transaksi pembayaran digital melalui QRIS tetap tumbuh pesat sebesar 169,15% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Maret 2025. Pertumbuhan ini didukung peningkatan jumlah pengguna dan merchant.

"Volume transaksi pembayaran digital melalui QRIS tetap tumbuh tinggi sebesar 169,15% (yoy) didukung peningkatan jumlah pengguna dan merchant," kata Perry dalam konferensi pers yang dipantau secara daring, Jakarta, Rabu (23/4).

Transaksi digital melalui QRIS selama periode Ramadan dan Idulfitri (RAFI) 2025 juga meningkat, dengan rata-rata pertumbuhan volume transaksi per pengguna mencapai 111% (yoy). Capaian ini lebih tinggi dibandingkan periode RAFI 2024 yang sebesar 76%.

Baca Juga: BI: Volume Transaksi QRIS Maret 2025 Tumbuh Impresif 169,15%

Senada, terkait QRIS Tap yang merupakan layanan terbaru, Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta mengatakan, jumlah pengguna dan merchant QRIS Tap terus bertambah sejak diluncurkan pada 14 Maret 2025 hingga 16 April 2025.

"QRIS Tap ini kan baru satu bulan ya sejak kita luncurkan tanggal 14 Maret, posisinya sampai dengan 16 April kalau kita lihat itu merchant sudah mencapai 1,44 juta yang menggunakan," kata Filianingsih dalam konferensi pers yang dipantau secara daring, Jakarta, Rabu (23/4).

Dia melanjutkan, volume transaksi QRIS Tap telah mencapai 42,9 juta dengan nominalnya sebesar Rp3,24 miliar dan pengguna (user) mencapai sebanyak 20,8 juta.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar