c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

08 Januari 2025

10:30 WIB

Apple Bakal Tunjuk Perusahaan Manufaktur Untuk Bangun Pabrik di Indonesia

Apple Inc akan memperlakukan Indonesia sama seperti negara lain. Bukan perusahaan Apple yang membangun pabrik, melainkan vendor perusahaan manufaktur lain yang merupakan mitra kerja Apple.

Penulis: Aurora K M Simanjuntak

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Apple Bakal Tunjuk Perusahaan Manufaktur Untuk Bangun Pabrik di Indonesia</p>
<p id="isPasted">Apple Bakal Tunjuk Perusahaan Manufaktur Untuk Bangun Pabrik di Indonesia</p>

Vice President of Global Policy Apple Nick Amman (kedua kanan) berjalan keluar usai melakukan pertemuan di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (7/1/2025). ANTARA FOTO/Fauzan/nym

JAKARTA - Petinggi Apple Inc, Nick Amman, telah menyambangi Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk membahas dua hal yang berbeda.

Apple Inc membahas rencana investasinya di Indonesia bersama Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani. Apple akan menunjuk perusahaan manufaktur lain selaku vendor mitra untuk membangun pabrik di Indonesia.

Setelah berdiskusi dengan Nick Amman beserta jajaran perwakilan dari Amerika Serikat, Rosan menyampaikan, pihak Apple berkomitmen menunjuk vendor untuk membangun pabrik AirTags di Batam senilai Rp16 triliun atau US$1 miliar.

"Pada intinya, mereka bicara dan berkomitmen penuh untuk pembangunan tahap pertama vendor Airtags itu US$1 miliar yang diharapkan nanti 65% dari kebutuhan AirTag global itu akan dari pabrik di Batam," ujarnya kepada awak media di Kantor BKPM, Jakarta, Selasa (7/1).

Baca Juga: Menperin Sudah Tatap Muka Dengan Pihak Apple AS Dan Kantongi Proposal Resmi

Rosan menerangkan, rencana Apple menggaet vendor untuk membangun pabrik di RI merupakan rencana tahap pertama Apple. Ke depan, produsen iPhone tersebut juga akan menggandeng berbagai vendor lainnya ke Indonesia untuk merakit produk

Dia mengatakan, Apple akan memperlakukan Indonesia sama seperti Thailand dan Vietnam. Dua negara itu masing-masing memiliki lebih dari 23 dan 30 vendor perusahaan manufaktur yang memproduksi komponen produk Apple.

"Kita lihat, Thailand lebih dari 23 vendor, Vietnam 30 vendor lebih. Nah dengan begitu struktur yang kita pakai memang sama-sama seperti yang mereka investasikan di negara-negara AS lainnya," kata Rosan.

Menteri Investasi mengutarakan, pihak Apple sudah melihat lokasi pembangunan pabrik di Batam. Dia mengatakan, pihak BKPM akan mengawal realisasi investasi pembangunan pabrik tersebut.

Dia juga menyampaikan, pabrik AirTag tersebut ditargetkan rampung pada awal 2026, dan mulai memproduksi di tahun yang sama.

"Iya bangun pabrik, manufacturing di Batam rencananya, mereka sudah lihat lokasi tanahnya, dan dijadwalkan awal tahun 2026 pabrik ini sudah selesai," ucap Rosan.

Apple Juga Sambangi Kemenperin
Selain mengunjungi BKPM, jajaran Apple juga melakukan negosiasi terkait soal perpanjangan sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dengan tim teknis Kemenperin.

Pembahasan Apple di Kemenperin berbeda dengan pembahasan di BKPM soal investasi. Di Kemenperin, Apple hanya berdiskusi soal perpanjangan TKDN.

Perlu diingat, sertifikat TKDN Apple Inc sudah kadaluarsa dan perlu diperbarui. Ini menjadi syarat pula bagi Apple untuk menyabet izin penjualan iPhone 16 di Indonesia.

Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Setia Diarta mengungkapkan, Apple tetap memilih skema inovasi. Dengan demikian, penilaian TKDN-nya memiliki bobot 20%.

Baca Juga: Dorong Apple Bangun Pabrik, Menperin: Utamakan Penciptaan Lapangan Kerja

"(Apple pilih) skemanya tetap skema inovasi sih, belum bicara yang bangun pabrik, belum," ujarnya kepada awak media di Kantor Kemenperin, Selasa (7/1).

Dirjen ILMATE juga menyampaikan, Apple sudah memberikan proposal rencana investasi menggunakan skema inovasi kepada Kemenperin. Sebagai respons, Kemenperin memberikan justru counter proposal.

Namun, dia tidak memaparkan isi counter proposal yang diajukan kepada Apple. Adapun hingga saat ini, belum ada kesepakatan antara pihak Kemenperin dan Apple Inc.

Perlu diketahui, dengan membangun pabrik di Batam, bukan berarti Apple otomatis bisa menjual iPhone 16 di Indonesia. Ini dua permasalahan yang berbeda, nilai investasi dan nilai TKDN.

"Ya tetap belum bisa beredar (iPhone 16) selama TKDN itu belum ada, jadi belum bisa," tegas Dirjen ILMATE Kemenperin.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar