c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

22 Februari 2024

09:14 WIB

Anak Buah Erick Thohir Dorong Tambahan Pengadaan KRL Dari INKA

Hasil produksi KRL baru dan retrofit sarana KRL oleh INKA akan jadi pertimbangan pemerintah sebelum memesan delapan trainset tambahan

Penulis: Yoseph Krishna

Editor: Fin Harini

Anak Buah Erick Thohir Dorong Tambahan Pengadaan KRL Dari INKA
Anak Buah Erick Thohir Dorong Tambahan Pengadaan KRL Dari INKA
KRL Commuter Line tiba di Stasiun Manggarai, Jakarta, Rabu (25/5/2022). ANTARA FOTO/Fauzan

JAKARTA - Staf Khusus III Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga menyebutkan adanya rencana tambahan pengadaan sebanyak delapan trainset kereta rel listrik (KRL).

Sumber pengadaan tambahan pengadaan itu bukan impor, melainkan akan dipesan ke PT Industri Kereta Api (INKA).

"Kan ada berapa itu yang baru, pokoknya kemarin sudah kasih ke INKA retrofit, ada pengadaan baru juga. Nah, yang delapan lagi ini ke INKA juga rencananya," jelasnya saat berbincang dengan awak media, Rabu (21/2).

Namun demikian, belum ada kepastian kapan penugasan ataupun tender dilakukan. Secara paralel, Arya menyebutkan INKA akan mendapat bantuan pendanaan, termasuk dari PMN untuk menggarap proyek itu.

Selain itu, pemerintah juga akan melihat terlebih dahulu hasil produksi INKA yang sudah dipesan oleh PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) beberapa waktu lalu.

Dalam kerja sama dengan PT INKA, KCI memesan sebanyak 16 sarana KRL baru dengan total investasi hampir sebesar Rp3,83 triliun dan 19 rangkaian sarana KRL retrofit yang memakan biaya sebesar Rp2,23 triliun.

Baca Juga: KCI Siapkan Rp2,2 Triliun Untuk Peremajaan Armada

"Pokoknya yang kita kirim ke INKA untuk retrofit butuh 16 bulan, yang delapan lagi belum ada proses pengadaan. Kita percayakan, tapi akan lihat kapasitasnya juga dengan rekondisi dengan yang baru mereka (INKA) bisa kerjakan atau tidak," tutur Arya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan pemerintah bakal memprioritaskan gerbong-gerbong KRL yang berproduksi merupakan produksi dari INKA.

Menurut Luhut, impor akan dilakukan dalam kondisi yang sangat terpaksa. Andaipun harus mendatangkan dari luar negeri, pemerintah ia sebut tidak akan membuka keran impor KRL bekas.

"Kita inginnya buatan dalam negeri. Buat apa kita impor bekas, kalau impor yang jadi sekalian," tegas Luhut di Kantor Kemenko Marves beberapa waktu lalu.

Untuk impor, KAI Commuter bekerja sama dengan CRRC Sifang Co., Ltd. dalam rangka pengadaan 3 trainset dengan tipe KCI-SFC120-V senilai Rp783 miliar.

Baca Juga: Pemesanan KRL Ke INKA Dalam Timing Yang Kurang Pas

Sementara itu, Vice President Corporate Secretary PT Kereta Commuter Indonesia Anne Purba dalam konferensi persnya mengakui bahwa ada rencana tambahan pemesanan sarana KRL ke PT INKA sebanyak delapan trainset.

"Jadi yang kita butuhkan sampai nanti ada delapan kereta baru itu ya bisa sampai lebih dari Rp9 triliun, saat ini yang sudah kita tanda tangan lebih dari Rp6 triliun," kata dia, Selasa (6/2).

Dalam hal ini, KAI Commuter akan melihat terlebih dahulu hasil retrofit atau peremajaan sarana KRL, hingga produksi KRL baru yang dilakukan oleh INKA sebelum melakukan lelang terkait tambahan pengadaan delapan trainset KRL.

"Kapasitas produksi INKA juga harus kami cek nanti delivery time-nya seperti apa, karena saat ini volume penumpang juga sudah menuju 1 juta lagi sehingga time delivery adalah salah satu yang harus kami awasi," pungkas Anne Purba.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar