c

Selamat

Jumat, 7 November 2025

EKONOMI

05 Juli 2025

13:30 WIB

Aliran Modal Asing ke RI Melejit Rp10,79 Triliun Sepekan Pertama Juli

Aliran modal masuk terpantau naik cukup tinggi sebesar Rp10,79 triliun pada perdagangan sepekan pertama Juli 2025. Aliran modal masuk asing pekan ini cukup deras berasal dari pembelian di pasar SBN.

Editor: Khairul Kahfi

<p>Aliran Modal Asing ke RI Melejit Rp10,79 Triliun Sepekan Pertama Juli</p>
<p>Aliran Modal Asing ke RI Melejit Rp10,79 Triliun Sepekan Pertama Juli</p>

Ilustrasi - Warga menjual mata uang dolar Amerika Serikat (AS) di Debe money changer, Banda Aceh, Aceh, Kamis (10/4/2025). Antara Foto/Irwansyah Putra

JAKARTA - Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso melaporkan, aliran modal masuk terpantau naik cukup tinggi sebesar Rp10,79 triliun pada perdagangan sepekan pertama Juli 2025.

Catatan tersebut melanjutkan tren positif aliran modal masuk, setelah pada pekan sebelumnya asing tercatat mengaliri investasi domestik Indonesia sebesar Rp2,83 triliun di pekan terakhir Juni 2025.

Adapun aliran modal masuk asing pekan ini cukup deras berasal dari pembelian di pasar SBN. Sebaliknya, asing malah cukup aktif melepas kepemilikan saham dan SRBI-nya.

"Berdasarkan data transaksi 30 Juni-3 Juli 2025, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp10,79 triliun; terdiri dari jual neto sebesar Rp2,31 triliun di pasar saham, dan Rp2,04 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), serta beli neto sebesar Rp15,14 triliun di pasar SBN," ungkap Ramdan dalam keterangan resmi, Jakarta, dikutip Sabtu (5/7).

Baca Juga: BI Catat Aliran Modal Masuk Rp2,83 Triliun Pekan Ini

Selain itu, BI mencatat berdasarkan data settlement sepanjang tahun berjalan hingga 3 Juli 2025 (year-to-date/ytd), nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp52,95 triliun di pasar saham dan Rp34,72 triliun di SRBI, serta beli neto sebesar Rp53,07 triliun di pasar SBN.

"(Lalu), Premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun per 3 Juli 2025 sebesar 74,60 bps, turun dibanding dengan 27 Juni 2025 sebesar 77,60 bps," tambah Ramdan.

Sementara itu, imbal hasil atau yield Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun stabil di kisaran ke 6,60% pada Jumat (4/7) pagi, mempertahankan tren sehari sebelumnya yang sudah turun ke level 6,59%.

Per akhir Kamis (3/7), hasil pantauan BI, indeks dolar AS (DXY) terpantau melemah ke level 97,18 poin terhadap pergerakan enam mata uang negara utama lainnya, yakni euro Eropa, yen Jepang, poundsterling Britania Raya, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc Swiss.

Kendati, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terpantau melemah sebesar Rp15 jelang libur akhir pekan ini. Detailnya, rupiah berada pada level bid Rp16.185 per dolar AS pada akhir Kamis (3/7), dan dibuka level bid Rp16.200 per dolar AS pada Jumat pagi (4/7).

Baca Juga: Modal Keluar, Asing Lepas Instrumen Investasi RI Rp2,04 Triliun Pekan Ini

Selanjutnya, Ramdan juga menginformasikan, yield surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS (US Treasury Note/UST) dengan tenor 10 tahun terpantau naik per Kamis (3/7).

“Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun naik ke 4,346%,” ungkapnya.

Ramdan menuturkan, bank sentral akan terus menjalin koordinasi dengan semua pemangku kepentingan untuk menjaga stabilitas makroekonomi Indonesia ke depan.

"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia," pungkasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar