c

Selamat

Jumat, 7 November 2025

EKONOMI

28 Juni 2025

09:15 WIB

BI Catat Aliran Modal Masuk Rp2,83 Triliun Pekan Ini

Menurut catatan BI, aliran modal masuk Rp2,83 triliun masih ditopang dari pembelian pada pasar SBN.

Penulis: Siti Nur Arifa

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">BI Catat Aliran Modal Masuk Rp2,83 Triliun Pekan Ini</p>
<p id="isPasted">BI Catat Aliran Modal Masuk Rp2,83 Triliun Pekan Ini</p>

Petugas menunjukan uang pecahan dolar AS dan rupiah di Bank BSI, Jakarta, Selasa (3/9/2024). Antara Foto/Muhammad Adimaja

JAKARTA - Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso melaporkan, aliran modal masuk terpantau sebesar Rp2,83 triliun pada perdagangan di pekan terakhir Juni 2025.

Catatan tersebut mengembalikan tren positif aliran modal masuk, setelah pada pekan sebelumnya asing tercatat melepas instrumen investasi lokal sehingga menyebabkan aliran modal keluar sebesar Rp2,04 triliun.

Adapun aliran modal masuk pekan ini berasal dari pembelian di pasar SBN dan SRBI, namun diikuti pelepasan investor di pasar saham.

"Berdasarkan data transaksi 23-25 Juni 2025, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp2,83 triliun, terdiri dari beli neto sebesar Rp1,29 triliun di pasar SBN dan Rp3,68 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), serta jual neto sebesar Rp2,14 triliun di pasar saham," ungkap Ramdan dalam keterangan resmi, Jakarta, dikutip Sabtu (28/6).

Baca Juga: Modal Keluar, Asing Lepas Instrumen Investasi RI Rp2,04 Triliun Pekan Ini

Selain itu, BI mencatat berdasarkan data setelman sepanjang tahun berjalan hingga 25 Juni 2025 (year-to-date/ytd), nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp52,05 triliun di pasar saham dan Rp35,87 triliun di SRBI, serta beli neto sebesar Rp40,80 triliun di pasar SBN.

"Premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun per 25 Juni 2025 sebesar 78,05 bps, turun dibanding dengan 20 Juni 2025 sebesar 81,06 bps," tambah Ramdan.

Sementara itu, imbal hasil atau yield Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun turun ke 6,63% pada Kamis (26/6) pagi, meneruskan tren negatif pada sehari sebelumnya yang juga turun ke level 6,67%.

Per akhir Rabu (25/6), hasil pantauan BI, indeks dolar AS (DXY) terpantau melemah ke level 97,68 poin terhadap pergerakan enam mata uang negara utama lainnya, yakni euro Eropa, yen Jepang, poundsterling Britania Raya, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc Swiss.

Akibatnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terpantau menguat sebesar Rp15 jelang libur panjang akhir pekan ini. Detailnya, rupiah berada pada level bid Rp16.285 per dolar AS pada akhir Rabu (25/6), dan dibuka level bid Rp16.270 per dolar AS pada Kamis pagi (26/6).

Baca Juga: Kembali Diminati, Asing Beli Instrumen Investasi RI Rp4,14T Pekan Ini

Selanjutnya, Ramdan juga menginformasikan, yield surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS (US Treasury Note/UST) dengan tenor 10 tahun terpantau turun per Rabu (25/6).

“Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun turun ke 4,291%,” ungkapnya.

Ramdan menuturkan, bank sentral akan terus menjalin koordinasi dengan semua pemangku kepentingan untuk menjaga stabilitas makroekonomi Indonesia ke depan.

"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia," pungkasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar