12 Februari 2025
19:27 WIB
Ada Efisiensi, Proyek Pipa Gas Cisem Dan Dusem Masih Tunggu Top-Up PNBP Minerba
Nilai PNBP PHT minerba mencapai Rp4,24 triliun, antara lain untuk membiayai proyek Pipa Gas Cirebon-Semarang (Cisem) II dan Pipa Gas Dumai-Sei Mangkei (Dusem).
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Khairul Kahfi
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Yuliot Tanjung ditemui seusai Rapat Kerja dengan Badan Legislasi DPR RI, Jakarta, Selasa (11/2/2025). Antara/Harianto
JAKARTA - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengungkapkan proyek pipa gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap II dan Dumai-Sei Mangkei tak terdampak efisiensi anggaran kementerian/lembaga.
Dia menerangkan, kedua proyek itu bakal menggunakan dana dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Penjualan Hasil Tambang (PHT) mineral dan batu bara.
Dalam Rapat Kerja bersama Komisi XII DPR, Yuliot menyebut nilai PNBP PHT Minerba kini tengah dalam proses pengajuan revisi top-up anggaran sebesar Rp4,24 triliun.
"Masih terdapat kegiatan dalam proses pengajuan revisi top-up anggaran dari sumber dana PNBP PHT minerba senilai Rp4,24 triliun," kata dia di Gedung Parlemen, Rabu (12/2).
Baca Juga: ESDM Pastikan Proyek Pipa Gas Cisem Dan Dusem Tak Terdampak Efisiensi Anggaran
Pemanfaatan PNBP PHT minerba itu antara lain diperuntukkan bagi proyek Pipa Cisem Tahap II dan Pipa Dumai-Sei Mangkei.
"Itu untuk pembangunan Pipa Gas Bumi Cisem Tahap II sebesar Rp1,79 triliun dan Dusem sebesar Rp2,43 triliun," sambung Yuliot.
Sebelumnya, Wamen Yuliot juga telah menegaskan proyek infrastruktur pipa gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap II maupun Dumai-Sei Mangkei (Dusem) takkan terdampak oleh efisiensi anggaran yang tengah dijalankan oleh pemerintah.
"Ini (efisiensi anggaran) tidak berpengaruh," ucapnya saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (7/2).
Dijelaskan Yuliot, penghematan atau efisiensi dilakukan terhadap anggaran belanja kementerian/lembaga, termasuk Kementerian ESDM.
Sedangkan di lain sisi, proyek pipa gas bumi Cisem Tahap II maupun Dumai-Sei Mangkei sebagian besar bakal berasal dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sektor ESDM.
"Rencana dari penerimaan negara bukan pajak itu sebagian bisa dimanfaatkan kembali. Jadi, untuk pemanfaatan itu adalah pembangunan infrastruktur," tuturnya.
Baca Juga: Efisiensi Anggaran Kementerian ESDM Lampaui Rp1,6 Triliun
Dia menambahkan, ketersediaan gas, terutama di Sumatra serta Batam sangat tinggi. Sehingga, harus ada percepatan proyek infrastruktur pipa supaya bisa termanfaatkan.
Selama ini, Yuliot mengatakan sudah ada penugasan kepada PGN untuk membangun pipa gas ruas Dumai-Sei Mangkei, tetapi proyeknya masih belum tereksekusi.
"Kalau tidak dilakukan percepatan, biaya listrik yang ditanggung oleh industri kan semakin tinggi, jadi daya saing kita akan semakin tergerus," sebut dia.
Karena itu, pemerintah ditegaskannya bakal terus mempercepat proyek instalasi pipa gas bumi, yakni Dusem dan Cisem supaya ketersediaan gas di hulu bisa termanfaatkan secara optimal, terutama oleh sektor industri.
"Jadi, pemerintah berusaha bagaimana percepatan pembangunan jaringan gas yang ada di Sumatra, termasuk aliran ke Batam. Untuk di Jawa juga sama, kita lakukan percepatan untuk Cisem," pungkas Yuliot Tanjung.