15 Juni 2022
15:32 WIB
Penulis: Kevin Sihotang
Tak dimungkiri, sampai saat ini pasar saham (stock market) memainkan peranan penting dalam perekonomian. Selain sebagai sumber pendanaan usaha bagi suatu perusahaan yang listing di bursa saham, saham juga menjadi sarana investasi bagi masyarakat atau investor. Keberadaannya juga kerap dijadikan indikator suatu kondisi perekonomian.
Terkait perannya terhadap perekonomian tersebut, menarik adanya untuk melihat seberapa besar ukuran dari suatu bursa saham.
Ukuran di sini juga dilihat melalui besaran nilai kapitalisasi pasar (market cap) dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar di dalam bursa tersebut. Termasuk, seberapa besar stock market tersebut mempengaruhi pasar secara umum dan perekonomian.
Lalu, bursa saham mana sajakah yang punya nilai terbesar di dunia?
Bursa yang terletak di Wall Street, New York City, AS ini memiliki 2400 perusahaan yang terdaftar di sana (listed).
Beberapa di antaranya, saham-saham blue chip, seperti Walmart, Berkshire Hathaway Inc., J.P. Morgan Chase, dan masih banyak lagi.
NYSE sendiri menjadi bursa saham tertua di dunia, yakni didirikan pada tahun 1792. Total nilai kapitalisasi pasar dari semua perusahaan listed di NYSE tahun ini mencapai US$26,64 triliun.
Baca juga: Penurunan Indeks Saham Tak Hanya Terjadi di Indonesia
Bursa yang satu ini menjadi yang tertua kedua di dunia, didirikan pada 1971 dan terletak di New York City, AS.
Ada lebih dari 3.000 saham yang listed di NASDAQ, saham-saham itu di antaranya milik raksasa teknologi seperti Microsoft, Google, Facebook, Tesla, Amazon, hingga Apple.
Nilai market cap yang ada di NASDAQ saat ini mencapai US$23,46 triliun.
SSE berlokasi di Shanghai, China dan didirikan pada 1866. Pendirian SSE sempat ditangguhkan lantaran terjadi Revolusi China pada tahun 1949.
SSE pada akhirnya dibangun kembali dengan fondasi yang lebih modern pada 1990. SSE punya lebih dari 1.450 saham dari berbagai perusahaan.
Nilai market cap SSE mencapai US$7,63 triliun.
Baca juga: OJK Siap Antisipasi Dampak Kenaikan Suku Bunga The Fed Ke Pasar Modal
Bursa ini terletak di Amsterdam, Belanda. Bursa saham yang didirikan pada tahun 2000 ini memiliki lebih dari 1.300 saham perusahaan dengan total market cap mencapai US$7,33 triliun.
Rata-rata volume perdagangan saham bulanan yang terjadi di Euronext bisa mencapai US$174 miliar.
Bursa yang satu ini didirikan pada 1878 di Tokyo, Jepang. TSE punya lebih dari 3.500 saham perusahaan listed yang memiliki total market cap mencapai US$6,79 triliun.
Dalam bursa ini, konglomerat otomotif dan teknologi Jepang mendominasi, seperti Honda, Toyota, Suzuki, Sony, Mitsubishi, dan masih banyak lagi.
Namun, patut diingat, sekalipun menjadi yang terbesar, NYSE bukanlah bursa saham dan surat berharga pertama di dunia.
Baca juga: Terdorong Sentimen Global Dan Regional, IHSG Berpotensi Terkoreksi
Sejarah mencatat bursa efek tertua di dunia adalah Amsterdam Stock Exchange alias Bursa Efek Belanda. Bursa ini didirikan pada 1602 silam oleh Persekutuan Dagang Hindia Belanda atau Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC).
Bursa efek yang jadi cikal bakal Euronext sekarang itu, awalnya hanya memperdagangkan obligasi dan saham lembaran yang diterbitkan VOC.
Satu hal yang perlu dicatat, VOC memperoleh kekayaan dari hasil bumi di negeri-negeri jajahannya, termasuk nusantara, kemudian menjualnya ke Eropa melalui jalur maritim.
Nah, investor pembeli saham-saham VOC tersebut, akan memperoleh dividen atas keuntungan dari hasil pelayaran dan perdagangan.
Referensi:
The Teal Mango. (2022). Largest stock markets in the world. Diakses dari: https://www.thetealmango.com/featured/largest-stock-markets-in-the-world/