28 November 2022
18:00 WIB
Penulis: Novelia
Tidak mengherankan kalau acara-acara kelas dunia membutuhkan anggaran dengan angka yang fantastis untuk pelaksanaannya. Makanya, keberadaan mitra dan sponsor sangat dibutuhkan untuk menyokong event-event terkait. Tak terkecuali bagi pagelaran Piala Dunia yang hanya dilakukan setiap empat tahun sekali.
Sebagai sang empunya acara, FIFA membutuhkan biaya dan aktivasi tak sedikit untuk menggarap momentum Piala Dunia, dari pemasaran hingga pelaksanaan acara utamanya. Sementara itu, pihak mitra maupun sponsor juga bisa meraih keuntungan berupa pengiklanan di acara sepak bola paling bergengsi di dunia tersebut.
Sponsor dan Mitra Piala Dunia Qatar 2022
Setelah berjalan sekitar seminggu, Sobat Valid mungkin sudah agak menyadari ada beberapa brand yang logonya kerap berkeliaran di berbagai medium pemasaran dalam siaran langsung Piala Dunia Qatar 2022. Ada Mengniu Dairy, Crypto.com, Byju’s, Anheuser-Busch (Budweiser), Vivo, McDonald’s, hingga Hisense.
Yap, ketujuh brand tersebut merupakan sponsor resmi dari Piala Dunia Qatar 2022. Selain tujuh brand yang bertindak selaku sponsorship tersebut, Piala Dunia kali ini juga melibatkan sejumlah mitra FIFA. Mitra-mitra tersebut adalah Coca-cola, Adidas, Hyundai-Kia, Qatar Airways, VISA, dan Wanda Group.
Sebagai mitra dari FIFA, beberapa di antara brand tersebut umumnya sudah memberikan sumbangsih dalam pelaksanaan berbagai acara federasi ini. VISA misalnya, hingga kini telah berpengalaman berpartisipasi dalam lebih dari 40 acara FIFA, termasuk FIFA World Cup 2018 di Russia, FIFA World Cup untuk Wanita 2019 di Prancis, hingga FIFA World Cup yang diselenggarakan di Qatar tahun ini. Selain VISA, ada juga Qatar Airways yang telah menjadi mitra sekaligus maskapai resmi FIFA sejak Mei 2017.
Bicara soal mitra dan sponsor, akar-akar optimalisasi dukungan sejumlah brand tersebut demi terselenggaranya momentum Piala Dunia dimulai sejak 1986. Kala itu, tuan rumah Piala Dunia adalah Spanyol dan Coca-cola adalah brand perdana yang tercatat berpartisipasi sebagai sponsor acara sepak bola paling bergengsi di dunia ini.
Fantastis, sejak peran perdananya tersebut, tak sekalipun Coca-cola absen sebagai mitra dan sponsor momentum Piala Dunia. Selain Coca-cola, ada juga sejumlah brand lain yang berkali-kali berperan sebagai mitra dan sponsor pesta bola dunia ini loh, Sobat Valid. Siapa saja mereka?
Coca-cola
Coca-cola tentunya jadi brand dengan jumlah partisipasi terbanyak untuk ajang Piala Dunia. FIFA World Cup Qatar 2022 ini bahkan menandai kali ke-11 brand minuman soda tersebut menjadi mitra FIFA dalam penyelenggaraan Piala Dunia, setelah peran pertamanya pada Piala Dunia 1982 di Spanyol.
Baca juga: Sejarah Terciptanya Coca-Cola
Perusahaan produsen minuman berkarbonasi asal Amerika Serikat ini bahkan juga berperan dalam kegiatan tur Piala Dunia yang digelar sejak 2006.
Kegiatan aktivasi bertajuk "FIFA World Cup Tour by Coca-Cola" tersebut menawarkan pengalaman bagi ribuan penggemar sepak bola untuk menyaksikan langsung piala yang diperebutkan berbagai tim nasional dunia. Acara ini sekaligus dilakukan untuk memompa minat masyarakat dalam menyambut ajang Piala Dunia.
Anheuser-Busch
Tepat di bawah Coca-Cola, ada Anheuser-Busch yang telah berpartisipasi sebanyak sembilan kali sebagai sponsor Piala Dunia. Termasuk pada pagelaran di Qatar tahun ini. Anheuser-Busch sendiri merupakan perusahaan produsen minuman dari Amerika. Namun, semenjak 2008, perusahaan ini resmi dimiliki oleh Anheuser-Busch InBev (AB InBev) yang berpusat di Belgia.
Selain partisipasinya yang sudah cukup sering di Piala Dunia, ada hal menarik dari peran AB InBev tahun ini. Mengingat Qatar yang merupakan negara muslim dengan peraturan ketat bertindak sebagai tuan rumah, konsumsi bir menjadi kontroversi.
Klimaksnya ada pada keputusan Qatar untuk melarang Budweiser, produk minuman andalan AB InBev yang mengandung alkohol, untuk dijual di delapan stadion tempat berlangsungnya Piala Dunia.
Gara-gara larangan tersebut, AB-InBev cuma punya satu varian yang bisa dipasarkan, yakni Bud Zero non-alkohol. Kebingungan karena tak boleh "berjualan", AB Inbev yang sudah kadung membayar US$75 juta atau sekira Rp1,1 triliun untuk sponsor FIFA akhirnya geser strategi. Demi tetap menghormati aturan Qatar, perusahaan ini memutuskan untuk mengirimkan minuman yang tak terjual kepada negara pemenang turnamen.
McDonald’s
Masih di lini food and beverage, ada juga McDonald’s yang betah nangkring sebagai sponsor Piala Dunia berkali-kali. Gelar sponsorship di Qatar pun menjadi kali kedelapan perusahaan dengan simbol badut berambut merah itu mengambil peran dalam ajang Piala Dunia.
Tahun ini, untuk menyambut Piala Dunia, McDonald’s meluncurkan kampanye global di lebih dari 75 negara, dengan tajuk “Wanna go to McDonald’s?”.
Kampanye diawali dengan peluncuran film pendek berdurasi 60 detik yang menampilkan sejumlah selebritas populer, dari Jason Sudeikis, Khaby Lame, kelompok K-Pop ITZY, hingga Edwin Castro.
Dalam film pendek yang disutradarai peraih Academy Award Darius Marder dan pemenang Emmy Award Alan Yang ini, penonton disuguhkan dengan keragaman setidaknya 10 bahasa dan empat dialek dari berbagai penjuru dunia.Tujuannya, mengajak para penggemar McDonald’s dan sepak bola untuk merayakan keberagaman.
Adidas, Gillete, dan Fuji Film
Adidas juga jadi partisipan yang tentunya dihafal oleh para penggemar sepak bola. Dengan kehadirannya kembali sebagai Mitra FIFA di Piala Dunia Qatar 2022, Adidas resmi menorehkan catatan tujuh kali berperan dalam ajang bergengsi dunia tersebut. Produk olahraga ini sudah tergabung sebagai mitra sekaligus sponsor Piala Dunia sejak 1998.
Pada tingkat keseringan berperan yang sama dengan Adidas, ada pula Gillete dan Fuji Film. Kedua produk ini juga telah berperan sebanyak tujuh kali di ajang Piala Dunia sebagai sponsor, terhitung sejak 1982 hingga 2006. Bedanya, kedua brand ini sudah tidak berpartisipasi lagi kini.
Deretan Brand Lainnya
Selanjutnya, ada Philips dan JVC yang telah enam kali berperan, dan Canon dengan catatan lima kali, serta MasterCard yang berpartisipasi sebanyak empat kali pada ajang Piala Dunia hingga kini.
Belakangan, sejumlah brand dari China juga mulai menunjukkan taringnya. Vivo, yang bergerak di bidang telekomunikasi selular pintar misalnya, sudah ikut andil sebagai sponsor sejak Piala Dunia Rusia 2018. Vivo pun tak melepaskan gelar sponsor tersebut tahun ini.
Masih dari negeri tirai bambu, ada pula Hisense yang memulai karir sponsor Piala Dunia-nya tahun ini. Hisense sendiri merupakan produsen elektronik yang awalnya berbasis di Qingdao, Shandong, China. Dalam perkembangannya perusahaan ini kemudian membeli Sharp, perusahaan elektronik asal Jepang, menjadikan brand-nya lebih kuat lagi.
Nah, menurut Sobat Valid, siapa lagi ya yang bakal jadi sponsor Piala Dunia di masa depan?
Referensi
FIFA. (n.d.). Partners. Retrieved from FIFA: https://www.fifa.com/about-fifa/commercial/partners
FIFA. (n.d.). World Cup Qatar 2022. Retrieved from FIFA: https://www.fifa.com/fifaplus/en/tournaments/mens/worldcup/qatar2022