c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

CATATAN VALID

14 Juli 2022

17:45 WIB

Sejarah Terciptanya Coca-Cola

Sekarang menjadi salah satu minuman favorit banyak orang di seluruh belahan dunia, ternyata Coca-Cola ditemukan oleh seorang apoteker. Begini ceritanya.

Penulis: Ratna Pratiwi

Sejarah Terciptanya Coca-Cola
Sejarah Terciptanya Coca-Cola
Ilustrasi segelas Coca-Cola dengan es. Sumber: Shutterstock/Fotazdymak

Siapa tak kenal Coca-Cola? Minuman manis berkarbonasi ini telah menjadi favorit banyak orang di seluruh belahan dunia. Bahkan, hampir seluruh restoran cepat saji menyediakan minuman ini untuk mendampingi sajian mereka. 

Belum lagi, banyak toko, kedai atau warung kelontong yang menjajakannya dan membuat produk ini makin populer. Dalam beberapa dekade, Coca-Cola pun bertahan menjadi perusahaan raksasa. 

Sejarah Coca-cola

Lalu, bagaimana awal terciptanya Coca-Cola?

Awalnya Minuman Obat

Coca-Cola pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8 Mei 1886 oleh seorang apoteker dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat bernama John Stith Pemberton. Dialah yang pertama kali mencampur sirup karamel yang kemudian dikenal sebagai Coca-Cola. Saat itu, ia meracik minuman sirop segar untuk mengobati berbagai macam penyakit. 

Konon, formula awal minuman ini terbuat dari ekstrak daun koka yang merupakan bahan baku kokain. Minuman ini kemudian dicampur dengan tambahan kafein dari kacang kola. Dari sinilah nama Coca-Cola diambil.

Pada awal dijual ke pasar, minuman ini langsung laku keras. Rasanya yang menyegarkan membuat minuman ini disukai, terutama saat cuaca panas. Minuman ini pun menjadi tren hingga masuk ke surat kabar The Atlanta Journal.

Baca juga: Sains Di Balik Campuran Minuman Kola Dan Permen Mint

Dr. Pemberton sendiri tak pernah menyangka sebesar apa potensi minuman yang ia ciptakan ke depan. Ia pun menjual sebagian bisnisnya ke berbagai mitra. Hingga akhirnya, sebelum kematiannya pada 1888, Pemberton menjual sisa kepemilikannya atas Coca-Cola kepada Asa G. Candler, seorang apoteker yang juga merupakan pengusaha. Setahun setelahnya, Candler mendirikan perusahaan Coca-Cola Company.

Kabarnya, ekstrak daun koka kemudian dihilangkan dari formula pada 1930. Namun, hingga saat ini, Coca-Cola menyangkal minuman mereka pernah menggunakan daun koka sebagai bahan, baik dahulu maupun sekarang.

Semakin Melejit 

Berada di tangan Candler, Coca-Cola semakin melejit. Dari awalnya terjual 9.000 galon pada 1890 menjadi 370.877 pada 1900. Kesuksesan tersebut membuat perusahaan ini semakin berkembang hingga mendirikan beberapa pabrik di Dallas, Los Angeles, dan Philadelphia.

Selain di Amerika Serikat, minuman ini laris manis di Kanada. Kemudian, untuk mendistribusikan produknya, pada 1899 Coca-Cola menandatangani perjanjian kerja sama dengan perusahaan produsen dan distributor botol.

Pihak ketiga tersebut kemudian diberikan hak lisensi untuk membeli sirop, memproduksi botol, dan mendistribusikan minuman dengan merek Coca-Cola dari Coca-Cola Company. Nah, sistem distribusi inilah yang sampai sekarang digunakan mereka untuk memperluas pasarnya.

Baca juga: Coca-Cola Kolaborasi Dengan Jack Daniel's Bikin Minuman Kaleng

Nilai perusahaan Coca-Cola Company pun mengalami peningkatan pesat dalam 2 dekade setelah berdiri. Pada 1892 atau saat awal berdiri, perusahaan ini punya nilai US$100 ribu. Angka tersebut melonjak menjadi US$25 juta pada 1919, saat dijual ke kelompok investor yang dipimpin pengusaha asal Atlanta, Ernest Woodruff.

Coca-Cola Company kemudian dipimpin oleh putra Ernest Woodruff yang bernama Robert Winship Woodruff selama lebih dari tiga dekade, dari tahun 1923 hingga 1955.

Terus Berkembang dan Mendunia

Pasca Perang Dunia II, Coca-Cola menapaki puncak kejayaannya. Produk ini semakin mendunia dan mulai dijual ke banyak negara. Minuman ringan yang ditawarkan pun kian beragam dan diterima baik oleh publik.

Pada 1946, Coca-Cola membeli Fanta, minuman ringan asal Jerman. Selanjutnya, Sprite diperkenalkan pada 1961 sebagai minuman berkarbonasi rasa lemon.

Dua tahun kemudian, tepatnya pada 1963, Tab lahir dan diklaim sebagai minuman bebas gula. Lalu, pada 1982 Coca-Cola memperkenalkan minuman ringan rendah kalori bebas gula yang mereka namai Diet Coke.

Tak hanya mengembangkan minuman berkarbonasinya, Coca-Cola kemudian mulai mengeluarkan produk minuman jus jeruk. Perusahaan ini membeli Minute Maid Corporation pada 1960.

Baca juga: Indonesia Bahas Tiga Isu Penting Dengan Bos Coca-Cola Di Swiss

Pada 1978, perusahaan ini menjadi satu-satunya perusahaan yang diizinkan untuk menjual minuman kemasan dingin di China. Setelahnya, produk-produk Coca-Cola pun semakin dikenal di kawasan Asia dan Eropa pada tahun 1990-an. Pada tahun-tahun ini yang mulanya hanya dijual dalam kemasan kaca mulai memperkenalkan botol plastik.

Di samping itu, untuk terus menjaga penjualan, perusahaan menciptakan merek baru, seperti Powerade, Qoo, Maaza, Inka Kola, dan Thums Up.Terakhir, pada 2005, perusahaan ini meluncurkan Coca-Cola Zero, minuman yang diklaim sebagai minuman tanpa kalori, dengan rasa Coca-Cola asli.

Menariknya, selain menjadi salah satu perusahaan minuman ringan raksasa, Coca-Cola kemudian mulai merambah bisnis di bidang perfilman. Tercatat, sejak 1982, Coca-Cola menjadi pemegang saham di Columbia Pictures Industries Inc, sebuah perusahaan pembuat film kenamaan di Amerika Serikat.

Referensi:

The Coca-Cola Company. Diakses dari Britannica: https://www.britannica.com/topic/The-Coca-Cola-Company pada 13 Juli 2022.

The Birth of a Refreshing Idea. Diakses dari The Coca-Cola Company: https://www.coca-colacompany.com/company/history/the-birth-of-a-refreshing-idea pada 13 Juli 2022.

 



KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar