c

Selamat

Jumat, 7 November 2025

OPINI

26 September 2024

19:00 WIB

Survei Visi: Generasi Z Tidak Begitu Tertarik Pada Asuransi Kesehatan Swasta

Karakter Generasi Z yang sangat memperhitungkan kesiapan masa depan membuat kelompok usia ini diasumsikan akan menaruh minat pada asuransi kesehatan swasta. Tapi bagaimana kenyataannya? 

Penulis: Novelia

Editor: Rikando Somba

<p>Survei Visi: Generasi Z Tidak Begitu Tertarik Pada Asuransi Kesehatan Swasta</p>
<p>Survei Visi: Generasi Z Tidak Begitu Tertarik Pada Asuransi Kesehatan Swasta</p>

Ilustrasi penyelenggaraan survei. Validnews.ID/Dieky

Sebagai salah satu elemen terpenting dalam menjalani hidup, kesehatan umumnya menjadi prioritas masyarakat dari tiap generasi. Elemen ini menjadi semakin terasa pentingnya ketika seseorang sudah mencapai usia produktif yang membuatnya bertanggung jawab terhadap pekerjaan dan keluarga.

Sebagai generasi paling muda yang telah mulai mencicipi dunia profesional, Generasi Z pun mulai merasakan pentingnya secara lebih intensif menjaga kesehatan. Lahir pada rentang tahun 1997-2012, rata-rata Gen Z tengah menjalani kehidupan sebagai mahasiswa ataupun pekerja tahun-tahun awal.

Generasi Z memiliki prioritas untuk merencanakan kehidupan dan menata masa depan. Hal ini membuat kelompok ini begitu terfokus dalam menjalani karir, serta memperhitungkan pendapatan dan berbagai sarana investasi untuk memastikan masa depannya terkontrol. Di dalam masa depan yang kerap mereka cemaskan ini, tentu saja kondisi kesehatan diri dan keluarga yang diharapkan tetap terjaga.

Fasilitas BPJS Kesehatan yang diberikan pemerintah kepada seluruh warga negara agaknya masih kurang memuaskan sebagian orang karena dianggap tidak mampu menjadi jaring pengaman pada kondisi kesehatan darurat. Oleh karenanya, kehadiran sejumlah jenama asuransi kesehatan swasta jadi angin segar bagi masyarakat, tak terkecuali Gen Z yang begitu memperhitungkan masa depan.

Asuransi kesehatan swasta dinilai lebih mampu meminimalisasi risiko ketika mengalami kondisi kesehatan buruk di masa depan. Bukan hanya karena lebih luas dan terbukanya fasilitas yang bisa didapatkan, tapi juga lebih mudahnya proses administrasi yang perlu dijalani sebelum mendapatkan layanan.

Namun, seperti apa sih data sesungguhnya? Bagaimana respons Generasi Z sebenarnya terhadap asuransi kesehatan swasta?

Jadi Nasabah Karena ‘Dipaksa’ Kantor
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Pusat Kajian Visi Teliti Saksama melakukan studi terhadap Generasi Z. Melalui hasil dan uji statistik dari survei daring yang digelar pada 19-28 Agustus 2024 terhadap 550 responden yang dikategorikan kelompok usia generasi ini, Visi berhasil menyimpulkan sejumlah fakta terkait respons dan preferensi mereka terhadap produk asuransi kesehatan swasta.

Meski banyak praduga bahwa Generasi Z memiliki minat yang besar terhadap asuransi kesehatan swasta, data survei mengungkap bahwa kelompok yang sudah menjadi nasabah produk ini tidak lebih dominan dibandingkan yang tidak. Terdapatnya responden yang masih belum berstatus sebagai pekerja dan belum memiliki penghasilan awalnya kami analisis sebagai penyebab minimnya realisasi tersebut. Akan tetapi, hasil menarik justru didapatkan ketika kami menggali motivasi kelompok yang telah menjadi nasabah.

Hasil memperlihatkan bahwa kebanyakan dari Gen Z yang terdaftar sebagai nasabah asuransi kesehatan swasta menilai produk ini hanya sekadar bonus fasilitas dari tempat mereka bekerja. 

Setidaknya terdapat 225 dari 250 responden Gen Z yang merupakan nasabah asuransi kesehatan swasta mengatakan hal tersebut sebagai alasan. Dominannya jawaban tersebut sebagai alasan menjadi nasabah, mengindikasikan bahwa asuransi kesehatan masih tidak dianggap terlalu penting karena alasan penggunaannya tidak berangkat dari inisiasi sendiri.


Meski begitu, sebenarnya produk ini bukannya tidak dianggap penting oleh Gen Z. Hal ini terlihat dari cukup banyaknya responden, walau tak mencapai separuh jumlah responden yang merupakan nasabah, yang menjawab pertanyaan ini dengan alasan bahwa asuransi kesehatan swasta penting sebagai jaminan kesehatan (89 responden). Banyak pula yang menyatakannya asuransi kesehatan dapat menjadi bentuk investasi masa depan (88 responden).

Tak mengherankan. Pasalnya, bukan hanya diyakini menjamin kesehatan di masa depan secara lebih layak, produk-produk asuransi kesehatan swasta juga seolah memberikan iming-iming investasi bagi nasabahnya, yang tentu saja menarik bagi Gen Z yang melek pada perencanaan masa depan. 

Menurut catatan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), terdapat 58,91%  dari jumlah  data single investor identification (SID) yang merupakan investor dengan usia kurang dari 30 tahun dan bisa dikategorikan Gen Z.

Keberadaan Tanggungan Sebagai Faktor Pendorong
Survei juga menunjukkan, status sebagai pekerja atau bukan, tidak lah menjadi penentu. Nyatanya yang lebih berpengaruh terhadap kepemilikan Gen Z atas asuransi kesehatan swasta adalah keberadaan tanggungan, terutama yang terkait hubungan keluarga.

Momentum berkeluarga seolah jadi titik balik Gen Z dalam  menilai pentingnya jaminan kesehatan bagi diri. Hasil uji statistik survei online ini menunjukkan bahwa kelompok yang sudah menikah cenderung lebih berminat memiliki asuransi kesehatan swasta dibandingkan yang belum. Begitu pula bagi yang memiliki tanggungan, cenderung lebih berminat untuk terdaftar sebagai nasabah produk ini.

Meski begitu, realisasi tampaknya berbeda dengan preferensi minat kelompok ini. Dari uji statistik survei yang sama, didapati bahwa kecenderungan untuk tidak memiliki asuransi kesehatan swasta justru ada pada kelompok yang memiliki tanggungan, walau korelasinya terhitung bersifat sangat lemah.


Tentunya ada sejumlah kemungkinan kondisi yang dapat menjelaskan tidak besarnya kecenderungan Gen Z yang telah memiliki tanggungan dalam hal kepemilikan asuransi kesehatan swasta.

Dalam kelompok usia termuda dibandingkan generasi lain, yang sudah berkeluarga dan memiliki tanggungan, besar kemungkinan jenjang karir Gen Z belum sepanjang generasi pendahulunya. Hal ini tentunya berpengaruh pula pada pendapatan mereka yang bisa jadi lebih kecil. Mengingat hal tersebut, ketika sama-sama menyandang status berkeluarga dan memiliki tanggungan, tentunya pilihan Gen Z lebih terbatas dalam hal pengeluaran.

Akan ada kebutuhan-kebutuhan yang mungkin dinilai lebih primer dan harus terus dipenuhi dibandingkan memiliki asuransi kesehatan swasta. Dalam rentang waktu tertentu, produk yang sebenarnya juga punya urgensi ini belum menduduki prioritas teratas mereka. Akan tetapi, besar harapan bahwa layanan ini tetap menjadi ‘wishlist’ dan segera mereka gunakan apabila kondisi finansial telah tertata dengan baik.

Prudential Paling Populer di Kalangan Gen Z
Hal yang juga menarik dari hasil studi ini adalah adanya satu jenama atau brand yang menjadi top of mind kelompok Gen Z ketika membicarakan soal asuransi kesehatan swasta. Dari hasil survei yang kami lakukan, Prudential Financial, Inc selalu disebut paling banyak oleh responden yang merupakan nasabah asuransi kesehatan,   baik yang sebagai dibayarkan kantor maupun sendiri.
 


Dari 110 responden yang merupakan nasabah asuransi kesehatan kesehatan dan mendapatkannya dari fasilitas kantor, terdapat 40 orang yang menggunakan Prudential yang merupakan jenama paling banyak digunakan oleh responden kategori ini. Sementara itu dari 140 responden nasabah yang membayar mandiri, 57 orang, yang juga merupakan mayoritas, juga menggunakan Prudential.  

Uniknya, jenama ini juga diminati bahkan oleh kelompok responden yang belum memiliki asuransi kesehatan swasta, namun ingin mendaftarkan diri. Kebanyakan memang mengatakan belum mengetahui produk apa yang akan dipilih ketika akhirnya mendaftarkan diri sebagai nasabah. Akan tetapi, bagi mereka yang telah memiliki preferensi, Prudential jadi juara. Jenama ini menjadi brand yang paling banyak dipilih, yakni oleh 35% responden non-nasabah yang berminat mendaftar 

Bagaimana denganmu, Sobat Valid?
Produk asuransi kesehatan swasta apa sih yang paling oke menurutmu?  

 

Referensi:

Arum, L. S., Zahrani, A., & Duha, N. A. (59-72). Karakteristik Generasi Z dan Kesiapannya dalam Menghadapi Bonus Demografi. Accounting Student Research Journal Vol. 2, No. 1, 59-72.
Visi Teliti Saksama. (2024). Survei Visi: Pandangan dan Minat Generasi X Terhadap Asuransi Kesehatan Swasta. Jakarta: Visi Teliti Saksama.

 



KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar