c

Selamat

Rabu, 19 November 2025

KULTURA

13 Juli 2021

19:30 WIB

Belajar Dari Industri Film Porno, Mengapa Tidak?

Industri film porno sudah terlebih dulu menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan konsisten, jauh sebelum pandemi terjadi. Ada beberapa hal yang mungkin bisa kita pelajari dari industri haram ini

Penulis: Kevin Sihotang

Editor: Satrio Wicaksono

Belajar Dari Industri Film Porno, Mengapa Tidak?
Belajar Dari Industri Film Porno, Mengapa Tidak?
Ilustrasi. Aktivitas pengambilan gambar film porno. dok.ist

Di masyarakat, menonton film porno masih merupakan hal yang tabu untuk dilakukan, selain kerap dikaitkan dengan dosa berdasarkan ajaran agama. Meski begitu, ketabuan tersebut bisa dibilang hanya berada di permukaan atau di ranah publik semata.

Di ranah privat, yakinlah, saat ini lebih sulit menemukan orang dewasa yang belum pernah menonton film porno atau adegan erotis, apapun bentuk dan medianya. Apalagi di perkotaan, mungkin sebagian besar dari kita hanya akan ‘nyengir kuda’, saat mendengar ada orang yang mengaku belum pernah sama sekali nonton bokep, istilah populernya.

Sstt, Indonesia kabarnya masuk daftar negara yang sering mengakses situs porno loh. Tapi, Terlepas dari alasan moral dan dosa menyaksikan aurat orang lain, harus diakui pula industri ini ada. Di sebagian negara, bisnis ini bahkan legal, tak seperti bisnis narkoba yang hampir semua negara melarangnya.  

Dan tak perlu menjadi hipokrit, di banyak negara, industri ini digarap serius dan profesional. Boleh sepakat, boleh tidak, nyatanya, ada beberapa hal yang mungkin bisa kita pelajari dari industri haram ini.

Baca juga: Dampak Menonton Film Porno Terhadap Hubungan Dengan Pasangan

Beramal

Jangan buru-buru dikaitkan ke ajaran agama dulu ya. Duit haram memang tetaplah haram. Tapi, beramal apapun bentuknya, ternyata jadi kebiasaan industri porno global.

Pada tahun 2018, Yahoo Finance sempat mencatat, industri film porno di Amerika Serikat menghasilkan pendapatan sebesar US$6 miliar. Angka ini sebenarnya masih perkiraan lantaran industri ini merupakan industri “tersembunyi” atau sangat privat. Tidak ada keterbukaan informasi seperti di bursa efek, sehingga akan sangat sulit untuk mendapatkan estimasi yang akurat.

Ilustrasi menonton film porno. dok. ist

Beberapa lembaga penelitian bahkan mengklaim industri maksiat ini bisa meraup pendapatan dari US$15 miliar hingga US$97 miliar per tahun. Angka ini jauh melebihi pendapatan tahunan Netflix yang mencapai US$25 miliar, seperti yang dicatat oleh Statista.

Nah, dari pendapatan yang fantastis itu, perusahaan produsen film porno tak pelit-pelit membantu orang atau pihak yang membutuhkan bantuan. Sebut saja, PornHub, sebuah perusahaan raksasa produsen film porno yang sangat terkenal. PornHub bahkan memiliki badan amal sendiri yang mereka sebut dengan PornHub Care.

Sudah sejak beberapa tahun lalu, PornHub menggalang dana sebesar ratusan ribu hingga jutaan Dollar AS untuk disumbangkan ke para penderita kanker payudara dan juga untuk membantu penelitian-penelitian terkait pengobatan penyakit mematikan itu. Selain itu, PornHub juga mengadakan program beasiswa bagi pelajar-pelajar berprestasi.

Hanya saja, status PornHub sebagai perusahaan film porno membuat banyak pihak merasa sangsi atau bimbang untuk menerima sumbangan dana tersebut. Ada yang menolak mentah-mentah, ada juga yang menerima namun tidak mengumumkan bahwa PornHub yang memberi sumbangan tersebut. Lagi-lagi, sederet norma yang berlaku di masyarakat, di luar negeri sekalipun, kerap membuat orang ragu berhubungan dengan bisnis ini, kendati hanya menjadi penerima sumbangan.

Baca juga: Ragam Dampak Negatif Menonton Film Porno

Kampanye Lingkungan

Sejak tahun 2019, PornHub juga menyatakan kepeduliaannya terhadap kelestarian lingkungan khususnya di pantai-pantai yang tercemar aneka limbah. Tapi, ya, karena ini bisnis bokep, praktik kepedulian ini tentu tidak jauh-jauh dari adegan porno.

Konsepnya gini, PornHub memproduksi video porno yang diperankan bintang-bintang porno terkenal yang berlokasi di pantai-pantai kumuh. Selagi aktornya melakukan adegan dewasa, di sekeliling akan nampak petugas kebersihan menggunakan kostum hazmat berlogokan PornHub sedang membersihkan sampah-sampah di pantai tersebut.

Nah, pendapatan dari video-video buka aurat dengan tujuan ‘amal’ tersebut, baik dari jumlah views maupun penjualan, akan didonasikan ke Ocean Polymers, sebuah prusahaan teknologi dari Inggris yang berspesialisasi di bidang daur ulang sampah plastik di laut menjadi sumber energi atau bahan bakar.

“Kami melakukan hal kotor di PornHub, tapi itu tidak berarti pantai-pantai kita harus kotor juga,” kata Corey Price, Wakil Presiden PornHub dalam rilisnya. Argumentasi yang mantap, bukan? 

Eh, asal tahu saja, kampanye kepedulian atas kelestarian pantai ini merupakan kampanye ketiga yang dilakukan PornHub. Sebelumnya, mereka rajin melakukan kampanye penamaman pohon dan kampanye pelestarian satwa.

Ilustrasi tayangan film porno atau erotis. dok. ist

 Prokes Ketat

Hal lainnya yang patut dicermati adalah soal aspek kesehatan. Meski terlihat ‘kotor’ dan kerap diasosiasikan dengan penyakit, khususnya penyakit kelamin, industri ini nyatanya jauh lebih bersih dari yang kita duga.

Kalau kita seakan baru menyadari pentingnya protokol kesehatan di masa pandemi seperti ini, industri blue film, sudah jauh-jauh hari menerapkan hal ini menjadi Standard Operational Procedure (SOP)-nya.

Di industri ini, prosedur protokol kesehatan dan sederetan tes jadi hal yang kewajiban rutin yang harus dilakukan para talent, eh, aktor mereka jauh sebelum pandemi virus corona melanda.

Pada tahun 1990-an di AS, merebaknya virus HIV sempat mengancam industri film porno. Hal ini membuat komunitas produsen film porno menerapkan prosedur wajib bagi para aktornya untuk dites HIV dan sejumlah penyakit seksual lainnya. Catat ya, kewajiban ini kudu dilakukan tiap 14 hari sebelum mereka dinyatakan sehat dan bersih, untuk kembali bekerja. Mirip-mirip kayak isolasi sekarang, ya kan.

Baca juga: Buronan Interpol Produksi Fim Porno Di Bali

Bila kedapatan ada yang positif HIV, semua komunitas produsen film porno akan ditutup (shutdown) sementara, diikuti dengan prosedur pelacakan kontak fisik antar aktor dan pekerja lain sebelum akhirnya kegiatan produksi dibuka kembali. Kalau di situasi pandemi saat ini, mirip-mirip tracing kali ya.

Oh, iya, di sana ada sebuah lembaga khusus untuk menangani protokol dan tes kesehatan industri film dewasa yang disebut PASS. Lembaga inilah yang meloloskan sehat tidaknya para pekerja film dewasa. Keberadaan PASS diakui telah berkontribusi besar dalam meningkatkan kemaanan, kesehatan, dan kebersihan industri film dewasa di AS.

“Saya pikir saya tidak mungkin berada di industri ini tanpanya (PASS). Itu (industri porno tanpa PASS) akan menjadi gila. Berhubungan seksual dengan orang-orang asing 20 kali dalam sebulan? Itu akan menjadi pekerjaan yang paling berbahaya di dunia,” kata Lance Hart, seorang aktor film dewasa yang bekerja di sebuah perusahaan pornografi independen di Las Vegas, AS.

Selain itu, segala macam masalah dan tantangan di era pandemi corona saat ini, sudah dilalui oleh PASS dan industri porno sejak 1990-an. Sebut saja seperti program pengujian virus pada pekerja dalam skala besar. Kemudian, menjaga keamanan data informasi medis pribadi, mencegah pemalsuan hasil tes, serta mendidik para pekerja tentang perlunya pengujian berulang untuk menjadikan tempat kerja yang aman dan nyaman.

Di masa pandemi virus corona ini, PASS dan industri film porno juga melakukan pengujian ketat, isolasi, serta pelacakan kontak. Sama saja seperti yang mereka lakukan di tahun 1990-an, hanya saja sekarang jenis virusnya berbeda.

Ilustrasi Industri Film Dewasa. dok.ist

 Pelajaran Berarti

Ashish Jha, seorang dokter sekaligus pemimpin di Institut Kesehatan Harvard University saja, mengakui kinerja industri film dewasa dalam menangani ancaman virus.

“Dalam banyak hal, apa yang mereka (industri porno) lakukan adalah model atas apa yang kita lakukan sekarang dengan covid,” kata Jha.

“Industri film dewasa telah mengajarkan kita bahwa ada sebuah bukti konsep, ini bisa berhasil. Kita hanya perlu meningkatkannya,” lanjutnya.

Baca juga: Ini yang Perlu Dilakukan Ketika Anak Mengakses Konten Porno

Jha juga kagum terhadap industri film dewasa yang menjaga keamanan data pribadi dan data medis para pekerjanya. Hal itu seakan mengilhami lahirnya sebuah program bernama National Covid-19 Testing Action Plan yang dibuat oleh Rockefeller Foundation beberapa waktu lalu di AS yang mencakup infection database atas orang-orang yang sudah dites.

Data tersebut dapat diakses oleh para pekerja, sekolah, petugas keamanan dan administrasi transportasi (TSA). Bahkan bisa digunakan oleh para panitia kegiatan konser atau olahraga untuk menentukan apakah seseorang dapat membeli tiket masuk apa tidak.

“Apa yang dihasilkan oleh industri film dewasa telah berhasil, dan benar-benar bisa menjadi alat yang kita butuhkan. Orang-orang seharusnya tidak perlu merasa bimbang hanya karena ini (prosedur protokol kesehatan) datang dari sektor bisnis (film porno) yang tidak bisa mereka terima,” terang Jha.

So, tanpa berusaha membela, apalagi membenarkan bisnis esek-esek industri porno, betapapun, selalu ada pelajaran yang bisa dipetik dari sesuatu yang kita labeli buruk sekalipun. Tak perlu sungkan untuk amati, tiru dan modifikasi (ATM) apa yang baik dari itu semua. Toh, mereka yang ‘kotor’ saja bisa melakukannya, masak kita yang menganggap diri lebih ‘bersih’, malah tak bisa lebih baik?

Jangan hanya bisa menghujat, kalau tak bisa memberi manfaat. Tabik.

Referensi:

Boston. (2020). Why the porn industry has a lot to teach us about safety in the covid-19 era. Diakses dari: https://www.boston.com/news/coronavirus/2020/05/08/porn-industry-lessons-covid-19/

The New York Times. (2020). Lessons on coronavirus testing travel covid database porn adult film. Diakses dari: https://www.nytimes.com/2020/06/18/well/live/coronavirus-testing-travel-covid-database-porn-adult-film.html 

Yahoo Finance. (2018). Porn could have a bigger economic influence on the US than Netflix. Diakses dari: https://finance.yahoo.com/news/porn-could-bigger-economic-influence-121524565.html

Yahoo Finance. (2019). Pornhub launches environmental campaign targeting the ‘dirtiest beach’. Diakses dari: https://finance.yahoo.com/news/pornhub-launches-environmental-campaign-targeting-100040780.html 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar