11 Januari 2023
20:01 WIB
Editor: Rikando Somba
PADANG –Mereka yang baru lulus dari perguruan tinggi selayaknya mengerti apa yang dibutuhkan oleh industri dan pasar kerja. Kurangnya wawasan tentang kebutuhan dan keinginan perusahaan sehingga tidak bisa mengukur apakah kapasitas diri mencukupi untuk memenuhi keinginan perusahaan tersebut, ternyata diketahui sebagai salah satu kendala tak terserapnya alumni perguruan tinggi.
Universitas Andalas (Unand) Padang, karenanya memberikan pembekalan pada calon wisudawan agar memiliki wawasan terhadap kondisi pasar kerja yang akan dimasuki setelah lulus dari perguruan tinggi.
"Pembekalan ini untuk memberikan gambaran kepada calon wisudawan bagaimana kondisi dunia kerja yang akan segera mereka hadapi, apa yang perlu dipersiapkan agar cepat terserap dunia kerja," kata Ketua Tracer Study Unand, Robby Jannathan di Padang, Rabu (11/1).
Robby menjelaskan, dalam pembekalan tersebut dihadirkan sejumlah pemateri dari perusahaan dan alumni Unand yang telah menduduki berbagai posisi penting di perusahaan multinasional. Mereka akan memberikan gambaran tentang kapasitas calon tenaga kerja yang dibutuhkan dan diinginkan oleh perusahaan-perusahaan besar dan langkah-langkah apa yang dibutuhkan untuk mencapainya.
Robby juga menyitir data tahun 2021, berupa masukan dari 4.562 orang lulusan Unand. Diketahui, ada beberapa kendala yang dihadapi mahasiswa yang baru lulus dan akan masuk dunia kerja.

Naikkan Peringkat
Kendala terbesar itu adalah tidak adanya pengalaman kerja yang dimiliki sehingga sulit bersaing. Kemudian tidak adanya sertifikat keahlian untuk membuktikan kapasitas diri dan kurangnya kemampuan bahasa Inggris dan bahasa asing lain. Lalu, kurangnya kemampuan komunikasi dan kesulitan untuk membuat curriculum vitae juga menjadi kendala untuk memasuki dunia kerja.
"Kita memberikan gambaran tentang kendala ini dan bagaimana solusi yang harus disiapkan agar wisudawan segera masuk dunia kerja secepatnya," katanya.
Sementara, Kepala Seksi Pengembangan Karir Konseling dan Tracer Study Unand, Lina Repita menyebutkan sejak 2022 seluruh calon wisudawan Unand diwajibkan untuk mengikuti pembekalan tersebut.
"Sebelumnya Unand sebenarnya juga sudah memberikan pembekalan yang sama, tapi sifatnya opsional. Calon wisudawan boleh mengikuti, boleh tidak. Tapi karena dilihat manfaatnya sangat besar, maka mulai 2022 kegiatan itu diwajibkan," katanya.
"Hari ini untuk sesi pertama sekitar 600 orang dari berbagai fakultas mengikuti pembekalan ini, sesi kedua nanti juga akan diikuti oleh 600-an peserta," imbuhnya.
Dia berharap, salah satu parameter Kemendikbud dalam pemeringkatan Perguruan Tinggi, yakni lulusan harus dapat pekerjaan paling lambat enam bulan setelah wisuda dengan gaji minimal 1,2 kali besaran Upah Minimum Regional (UMR) atau paling lambat satu tahun setelah wisuda melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi, bisa diraih lebih lagi.