c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

01 Februari 2024

19:05 WIB

Warga NU Di Jatim Nilai Pandangan Kiai Soal Capres Sangat Penting

Jawa Timur merupakan wilayah strategis dalam pemilu, lantaran jumlah daftar pemilih tetap sebesar 31,4 juta pemilih, atau hampir 16% dari pemilih di Indonesia

Penulis: Aldiansyah Nurrahman

Editor: Nofanolo Zagoto

Warga NU Di Jatim Nilai Pandangan Kiai Soal Capres Sangat Penting
Warga NU Di Jatim Nilai Pandangan Kiai Soal Capres Sangat Penting
Warga memasukkan surat suara saat simulasi pemungutan dan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu 2024 di halaman KPU Jombang, Jawa Timur, Rabu (31/1/2024). Antara Foto/Syaiful Arif

JAKARTA - Survei Indikator Politik Indonesia mendapati mayoritas warga Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur menilai sangat penting pandangan kiai atau ulama terkait capres dan cawapres yang sebaiknya dipilih.

Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Rizka Halida mengatakan, dalam survei pihaknya diberi pilihan apakah pandangan kiai atau ulama terkait capres dan cawapres yang sebaiknya dipilih cukup atau sangat penting, kurang atau tidak penting, dan tidak tahu atau tidak menjawab. 

Hasilnya di Jawa Timur 59,9% anggota aktif NU menganggap itu sangat penting. Sementara itu, 66,6% anggota tidak aktif NU menilai sangat penting.

“Pandangan kiai, ulama terkait capres cawapres cukup atau sangat penting di mayoritas menilai demikian, terutama bagi mereka yang anggota tidak aktif. Yang menjawab kurang atau tidak penting lebih sedikit,” jelasnya, dalam paparan survei Indikator Politik Indonesia secara daring, Kamis (1/2).

Namun, meski pandangan kiai atau ulama itu sangat penting, kemungkinan mengikuti anjuran kiai atau ulama dalam memilih capres dan cawapres persentasenya sedikit berimbang, antara cukup atau sangat besar dan kecil atau sangat kecil kemungkinan diikuti.

Anggota aktif NU yang menilai cukup atau sangat besar kemungkinan mengikuti anjuran kiai atau ulama sebanyak 45,8%. Sementara yang menyatakan kecil atau sangat kecil 46,7%.

Lalu, bagi anggota tidak aktif NU, 43,7% menganggap cukup atau sangat besar kemungkinan mengikuti anjuran kiai atau ulama sebanyak 45,8%. Sementara yang menyatakan kecil atau sangat kecil 48,2%.

“Seruan atau anjuran kiai atau ulama juga tidak lantas diikuti oleh warga. Tapi ketimbang anjuran tokoh sekitar, pandangan kiai atau ulama lebih besar kemungkinan diikuti oleh warga, terutama warga NU,” kata Rizka.

Dia menjelaskan, Jawa Timur adalah provinsi dengan jumlah daftar pemilih tetap sebesar 31,4 juta pemilih atau hampir 16% dari pemilih di Indonesia. Dengan jumlah itu, Jawa Timur menjadi wilayah strategis dalam pemilu.

Survei dilakukan secara tatap muka pada 14-19 Januari 2024 di Jawa Timur. Penarikan sampel survei menggunakan metode multistage random sampling.

Dalam survei ini, jumlah sampel sebanyak 810 orang. Ukuran sampel 810 responden memiliki toleransi kesalahan sekitar 3,5%. Dari 810 responden, sekitar 80-81%-nya menyatakan sebagai warga NU.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar