18 Juli 2025
19:41 WIB
3 Warga Garut Tewas di Pesta Perkawinan Anak Dedi Mulyadi
Pesta pernikahan anak Dedi Mulyadi digelar di alun-alun akibat berdesak-desakan.
Editor: Nofanolo Zagoto
Sejumlah mobil ambulans berjaga di kawasan Pendopo Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (18/7/2025). ANTARA/Feri Purnama.
GARUT – Tiga warga meninggal saat Pesta Rakyat Garut, sebagai rangkaian acara pernikahan Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina dengan Maula Akbar putra dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Jumat (18/7).
Sebelumnya, terjadi kericuhan saat agenda hiburan dan makan gratis dalam acara itu yang digelar di Alun-alun Garut dan Pendopo Kabupaten Garut, Jumat (18/7).
Massa dari berbagai kalangan masyarakat sudah berkerumun memadati kawasan tempat diselenggarakannya Panggung Hiburan Rakyat. Tak lama kemudian, terjadi kericuhan karena warga berdesakan di gerbang utama memasuki kawasan pendopo.
Akibat saling berdesakan di gerbang itu suasana tidak terkontrol menyebabkan sejumlah anak-anak maupun dewasa bertumpuk dan terjadi kericuhan di gerbang dengan penjagaan aparatur kepolisian, dan Satpol PP.
Salah seorang warga Aef (55) mengatakan, kondisi di sekitar Alun-alun Garut sudah ramai sebelum salat Jumat. Setelah ibadah selesai, warga semakin berdesakan di kawasan gerbang utama masuk Pendopo Garut.
"Sudah penuh, ramai, saling berdesakan," kata Aef dikutip dari Antara.
Kericuhan tersebut menyebabkan sejumlah warga pingsan, dan dievakuasi oleh aparat keamanan, maupun petugas medis yang sudah jaga di kawasan itu.
Terkait identitas warga yang meninggal, berdasarkan informasi yang dihimpun di Rumah Sakit Umum Daerah Dr Slamet Garut yakni seorang anak usia delapan tahun Vania Aprilia warga Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota. Kemudian, lansia bernama Dewi Jubaeda (61), dan seorang anggota Polres Garut Bripka Cecep Saeful Bahri (39).
Orang tua dari anak yang meninggal dunia, Mela Puri membenarkan anaknya menjadi korban dalam kericuhan di kawasan Pendopo Garut, dan saat ini sudah di Rumah Sakit Umum Dr Slamet Garut.
"Iya, anak saya (meninggal)," kata Mela di RSUD dr Slamet Garut.
Meski terjadi kericuhan dan menimbulkan korban jiwa, kegiatan panggung hiburan masih terlihat berlangsung menyanyikan sejumlah lagu di kawasan Alun-Alun Garut.