07 Agustus 2024
16:25 WIB
Wapres Siap Jadi Penengah Konflik PKB-PBNU
Wapres Ma'ruf Amin bersedia menjadi penengah konflik PKB-PBNU, tapi akan menolak jika kedua belah pihak mendekatinya sekedar mencari 'peluru' untuk menyerang satu sama lain
Penulis: Al Farizi Ahmad
Editor: Nofanolo Zagoto
Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Antara Foto/Indrianto Eko Suwarso
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres), Ma’ruf Amin menegaskan, dirinya bersedia menjadi penengah atas konflik yang terjadi antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Hal ini diutarakan Wapres dalam keterangan persnya usai meninjau MuseumKu Gerabah Timbul Raharjo Kasongan, Kajen, Bangunjiwo, Kec. Kasihan, Kabupaten Bantul, D.I. Yogyakarta, Rabu (7/8), sebagaimana keterangan Biro Pers Media Setwapres.
"Kalau keinginan mereka itu untuk saya dimintai sebagai orang yang bagaimana meng-islahkan, mendamaikan dengan tulus dengan ikhlas, saya sangat bersedia," katanya.
Sebab, lanjut Wapres, mendamaikan dua pihak yang berseteru merupakan perintah agama. Dirinya juga merupakan salah satu pendiri PKB, dan juga pernah aktif di PBNU.
"Apalagi saya juga terlibat dulu waktu pendirian (PKB), bahkan Ketua Dewan Syuro pertama itu saya, sebelum Gus Dur, tentu saya punya (kedekatan)," jelasnya.
Namun, dirinya akan menolak menjadi juru damai jika kedua belah pihak mendekatinya sekedar mencari 'peluru' untuk menyerang satu sama lain.
"Tapi kalau hanya nyari peluru, untuk menghantam yang satu, hanya minta dari saya tapi digunakan untuk peluru, untuk menghantam yang lain, saya tidak bersedia," ucapnya.
Karena dengan begitu, sama saja dirinya justru memicu konflik yang ada menjadi semakin besar. "Tapi kalau saya dimintai untuk mendamaikan, mereka ingin berdamai mencari solusi, tentu saya sangat siap untuk melakukan itu," tutupnya.