27 Agustus 2025
10:57 WIB
Wagub Rano Sebut ITCS Kurangi Kemacetan
ITCS atau sistem kontrol lalulintas di persimpangan menurut Pemprov DKI Jakarta bisa mengurangi kemacetan di persimpangan jalan.
Editor: Leo Wisnu Susapto
Ilustrasi Lampu Lalu Lintas. Shutterstock/Mongolka.
JAKARTA - Wakil Gubernur Daerah Khusus Jakarta, Rano Karno menyebut, Sistem Kontrol Lalu Lintas Pintar (Intelligent Traffic Control System/ITCS) di simpang jalan Jakarta dapat menurunkan waktu tunggu kendaraan 15-20% sehingga mengurangi kemacetan.
"Sistem ini sekaligus menjadi basis pengawasan pajak kendaraan dan emisi," ujar Rano dalam Apel Kolaborasi Mengatasi Kemacetan Lalu Lintas di Provinsi DKI Jakarta di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Rabu (27/8) dikutip dari Antara.
Menurut dia, ITCS memungkinkan lampu lalu lintas menjadi adaptif terhadap pergerakan kendaraan di setiap simpang jalan. Karena, teknologi itu dapat memprediksi, menghitung secara seketika (real-time) total kebutuhan lamanya lampu hijau di simpang jalan.
"ITCS berbasis AI (artificial intelligence/kecerdasan buatan) yang sudah diterapkan di 65 dari total 321 persimpangan jalan Jakarta," kata Rano.
Lebih lanjut, terkait penanganan kemacetan di Jakarta, dia menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk kepolisian dan kepala daerah penyangga Jakarta.
Baca juga: Pramono Sebut Kemacetan Di Jakarta Turun Signifikan
Saat ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berkolaborasi dengan Polda Metro Jaya untuk memantau lalu lintas secara real-time dengan menggunakan sistem informasi geografis yang terintegrasi dengan kamera pengawas (CCTV) milik Pemprov DKI.
"Ke depan, sistem ini akan diperluas agar manfaatnya dapat dirasakan lebih luas oleh masyarakat," tutur Rano.
Selain itu, kolaborasi juga dilakukan dengan wilayah penyangga Jakarta, seperti Depok, Bekasi, Bogor, dan Tangerang melalui penyediaan angkutan umum masal bus Transjabodetabek.
"Kami berusaha mengurangi (kemacetan) walaupun memang tidak mungkin selesai dalam waktu lima atau 10 tahun. Karena kalau ingin membuka jalur Transjabodetabek, wilayah setempat harus kita buka jalurnya. Inilah saatnya kita berkolaborasi," jelas Rano.
Dia menyebutkan penanganan kemacetan menjadi salah satu faktor penentu agar Jakarta benar-benar mampu menjadi kota global yang berdaya saing.
Saat ini, imbuh dia, Jakarta berada di peringkat 74 Global City Index dan menargetkan masuk 50 besar pada 2030.
Sementara itu, berdasarkan TomTom Traffic Index 2025, Jakarta menduduki peringkat ke-90 kota termacet di 500 kota dunia.