c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

NASIONAL

16 Oktober 2025

18:00 WIB

ViStory : Tunanetra Dengan Ruang Belajar Tanpa Batas Pandang

Ruangan demi ruangan yang berada di Mitra Netra menjadi saksi semangat para penyandang tunanetra yang tak pernah padam.

Penulis: Hasta Adhistra Ramadhan

Editor: Novelia

<p>ViStory : Tunanetra Dengan Ruang Belajar Tanpa Batas Pandang</p>
<p>ViStory : Tunanetra Dengan Ruang Belajar Tanpa Batas Pandang</p>

Staf Yayasan Mitra Netra memamerkan hasil cetakan buku "Chicken Soup for the Kid's Soul 2" versi Braille. Mitra Netra terus berkomitmen menyediakan akses terhadap buku dan informasi bagi penyandang tunanetra di Indonesia. Validnews/Hasta Adhistra.

JAKARTA - Sebuah keterbatasan yang menghasilkan banyak cahaya harapan. Itulah yang terjadi di Yayasan Mitra Netra. Kesan ini begitu kuat kita rasakan. Ruangan demi ruangan yang berada di Mitra Netra menjadi saksi semangat para penyandang tunanetra yang tak pernah padam.

Seorang anak penyandang tunanetra belajar mengetik cepat dengan bimbingan pengajar yang juga tunanet ra di Mitra Netra, Jakarta. Validnews/Hasta Adhistra. 

Di yayasan ini, para penyandang tunanetra belajar mengenai berbagai hal sebagai bekal untuk meraih mimpi masing-masing. Moreno adalah salah satunya. 

Ditemui Validnews, pertengahan pekan laluia tengah menjalani kelas penggunaan komputer, bagian dari program pelatihan yang ada di Mitra Netra sebelum mereka memasuki jenjang SMP. Di ruang itu, Moreno berlatih mengetik sepuluh jari dengan cepat menggunakan komputer.

Tak ada yang berbeda dari komputer yang digunakan Moreno, kecuali adanya sebuah software bernama NVDA (Non Visual Desktop Access) yang khusus dirancang untuk membantu pengguna dengan keadaan tunanetra. Program tersebut memungkinkan setiap huruf yang diketik untuk dibacakan oleh sistem, sehingga tunanetra yang menggunakan komputer dapat terbantu dan memastikan tidak ada kesalahan pengetikan.

Sebuah koperasi di Mitra Netra menjual berbagai alat bantu dan permainan untuk penyandang tunanetra. Validnews/Hasta Adhistra. 

Di sudut yang lain, terdapat koperasi Mitra Netra yang menyediakan berbagai alat bantu belajar dan permainan khusus untuk tunanetra. Di koperasi ini, mereka dapat menemukan berbagai perangkat yang mendukung kehidupan sehari-hari, mulai dari papan Braille portable, alat audio pembaca buku, hingga permainan bola yang berisi kerincingan sehingga akan berbunyi setiap kali bergerak. 

Di koperasi ini, mereka juga dapat bertukar pengalaman sesama penyandang tunanetra, serta mencoba alat baru yang bisa digunakan secara mandiri ataupun berkelompok.

Seorang staf di Mitra Netra menjelaskan tentang Audiobook Evo, alat bantu tunanetra berbasis SD card yang berfungsi sebagai perangkat pembaca dan pemutar materi audio untuk kebutuhan belajar. Validnews/Hasta Adhistra. 

Bukan hanya kemampuan digital yang dilatih di Mitra Netra, literasi juga menjadi bagian penting buat mereka dalami. Alat bantu seperti audiobook player membuka jalan bagi tunanetra untuk mengenal dunia lain. Berbagai buku dipindai ke dalam bentuk audio, dari buku pelajaran, cerita fiksi, hingga pengetahuan umum. Dengan memutarnya pada audiobook player, mereka dapat menikmati isi buku dan membayangkan jendela dunia baru yang tidak bisa dibaca dan dilihat secara langsung.

Mesin pencetak Braille mencetak lembaran teks timbul di Mitra Netra, Jakarta, sebagai bahan bacaan b agi penyandang tunanetra. Validnews/Hasta Adhistra.  Tidak hanya menggunakan, Mitra Netra juga menciptakan buku-buku yang bisa dinikmati tunanetra dimanapun di belahan negeri ini. Lembar demi lembar buku dengan huruf timbul (braille) tercipta di Mitra Netra, dan siap digunakan oleh komunitas atau perorangan tunanetra di seluruh Indonesia. Setiap lembaran yang dihasilkan adalah bentuk kontribusi nyata bahwa mereka bukan hanya penerima manfaat tapi juga sebagai penggerak dalam ekosistem pendidikan yang bersifat inklusif.

Seorang narator di Mitra Netra membacakan buku untuk direkam menjadi audio bagi penyandang tunanetra agar mereka dapat menikmati berbagai bacaan dalam bentuk suara. Validnews/Hasta Adhistra. 

Tak jauh dari ruang produksi buku braille, seorang narator bernama Yuni tengah membacakan pesanan buku-buku yang ingin diubah menjadi audiobook. Dengan penuh penghayatan, Yuni menghidupkan setiap kalimat agar bisa didengarkan serta dirasakan oleh mereka yang tidak dapat membaca tulisan biasa. Setiap harinya ia bisa membacakan kurang lebih 50 lembar halaman buku.

Dua orang penyandang Tuna Netra sedang berlatih gitar di sebuah studio musik di Mitra Netra, Jakarta . Validnews/Hasta Adhistra. 

Mengisi waktu senggang, alunan musik mulai terdengar dari sisi studio. Fallah dan Angga. memainkan gitarnya sambil bernyanyi bersama. Meskipun tanpa melihat notasi untuk menuntun, mereka tetap lihai memainkan alat musik tersebut. Mereka membuktikan, tidak ada batasan yang untuk berekspresi melalui musik.Dua murid tengah belajar bahasa Inggris bersama seorang guru penyandang tunanetra di Yayasan Mitra N etra. Validnews/Hasta Adhistra 

Bukan hanya tempat belajar bagi penyandang tunanetra, Mitra Netra akhirnya menjadi rumah bagi mimpi dan harapan. Di setiap ruangan terdapat amanat berharga, bahwa selalu ada cahaya dari setiap kisah perjuangan, kemandirian, serta tekad untuk menembus batas.




KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar