c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

NASIONAL

17 September 2024

09:27 WIB

Usia Ke-79, PMI Dorong Aksi Adaptasi Iklim

Aksi adaptasi iklim jadi tema peringatan HUT ke-79 PMI dan berkomitmen bantu masyarakat mengatasi dampak perubahan iklim.

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>Usia Ke-79, PMI Dorong Aksi Adaptasi Iklim</p>
<p>Usia Ke-79, PMI Dorong Aksi Adaptasi Iklim</p>

PMI melakukan giat Kampanye Hijau dan Aksi Adaptasi Perubahan Iklim dalam rangka memperingati HUT ke -79 PMI. Dok/PMI

JAKARTA – Palang Merah Indonesia (PMI) memperingati 79 tahun usia lembaga itu pada hari ini, Selasa (17/9). Peringatan kali ini mengambil tema, “Aksi Adaptasi Iklim”.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PMI, AM Fachir melalui Surat Nomor 523/Humas/VIII/2024, tanggal 28 Agustus 2024 menjelaskan makna tema peringatan tahun ini.

Dalam surat itu, Sekjen PMI menguraikan, dunia tengah menghadapi krisis iklim dengan dampak nyata pada kehidupan manusia. Termasuk pada kesehatan, ketahanan pangan, sumber air, hingga pengungsian akibat perubahan iklim. 

Mengatasi krisis ini, menurut dia, adalah tanggung jawab bersama, termasuk PMI yang berkomitmen membantu masyarakat dalam menghadapi tantangan ini.

Masifnya fenomena perubahan iklim, lanjut dia, membuat kondisi bumi rentan dari berbagai ancaman yang berisiko bagi jiwa manusia. Mulai dari tingginya intensitas bencana alam hingga penularan wabah penyakit. 

Sayangnya, menurut PMI, berbagai persoalan tersebut beum tuntas tertangani. Oleh karena itu, potensial menimbulkan kekhawatiran bagi generasi mendatang. 

Dampak langsung akibat pemanasan global, seperti terjadi hujan ekstrem berintensitas tinggi yang menyebabkan bencana banjir, muncul sejumlah risiko penyakit akibat anomali cuaca. Juga, terjadi kekeringan di sejumlah wilayah yang berimbas pada kegagalan panen dan kelaparan.

Baca: Simak, Perbedaan Iklim Dan Cuaca

Indonesia juga terkena dampak krisis iktim. Pada Mei 2023, banyak masyarakat yang mengeluhkan suhu panas akibat imbas dari anomali atmosfer El Nino. Mengakibatkan, kemarau panjang yang menyebabkan kekeringan di hampir seluruh wilayah lndonesia.

Jadi, terjadi penurunan produksi bahan pangan dan krisis air bersih. Selain itu, kemarau panjang juga berpotensi memicu kebakaran hutan dan lahan seperti di wilayah Sumatra, Kalimantan, dan Papua.

Tantangan krisis iklim dan degradasi lingkungan semakin nyata. Hal ini tentu saja menjadi tantangan berat bagi para generasi muda karena harus adaptif terhadap kondisi lingkungan yang kian terbatas. 

Akses air bersih makin susah, kualitas udara menurun, cuaca ekstrem meningkat. Serta, ancaman wabah penyakit. 

PMI, lanjut Fachir harus berperan lebih aktif dan memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan ketahanan masyarakat. Sekaligus, membantu menyelamatkan generasi mendatang, di antaranya dengan mendorong inisiatif lokal, seperti penanaman pohon dan pemulihan ekosistem yang dapat mengurangi dampak perubahan iklim.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar