c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

NASIONAL

04 September 2021

12:56 WIB

Tuberkolosis Ancaman Kesehatan Penduduk Indonesia

Jadi negara dengan kasus penyakit tuberkulosis tertinggi di dunia

Penulis: Oktarina Paramitha Sandy

Editor: Leo Wisnu Susapto

Tuberkolosis Ancaman Kesehatan Penduduk Indonesia
Tuberkolosis Ancaman Kesehatan Penduduk Indonesia
Petugas medis saat skrining tuberkolusis. ANTARAFOTO/Candra Yanuarsyah

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan, penyakit tuberkulosis (TB) menjadi ancaman kesehatan yang memerlukan penanganan serius di Indonesia.

Muhadjir menyebutkan perkiraan kasus TB di Indonesia saat ini berkisar 845.000 kasus dan masih sekitar 57% kasus TB di Indonesia belum teridentifikasi. Fenomena ini membuat Indonesia tercatat sebagai salah satu negara dengan kasus penyakit tuberkulosis (TB) tertinggi di dunia.

"Ini merupakan fenomena gunung es. Kalau salah satu keluarga kena TB, itu kemungkinan bisa keluarga sekitarnya juga terinfeksi TB," ungkap dia dalam keterangan pers Jumat (3/9) malam.

Untuk memecahkan kasus gunung es yang tidak terdeteksi itu, skrining dan pelacakan kasus TB menjadi sangat penting untuk dilakukan. Terlebih TB ini gejalanya mirip covid-19 ada yang orang tanpa gejala (OTG) dan bergejala. Karena itu dengan adanya tracing ini pemerintah bisa lebih tahu persis karena bisa termasuk mereka yang bergejala atau tidak.

Muhadjir mengapresiasi langkah yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta bekerja sama dengan Tim Zero TB Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk melakukan layanan mobile screening untuk mendeteksi kasus-kasus TB di wilayah Kota Yogyakarta. Layanan mobile screening ini pun diketahui menjadi yang pertama di Indonesia yang melakukan skrining keliling di wilayah-wilayah kecamatan dengan angka kasus TB yang cukup tinggi di Kota Yogyakarta.

“Inovasi untuk melacak penyakit TB secara aktif atau jemput bola yang dilakukan Pemkot Yogyakarta. Menurutnya, pelaksanaan skrining kasus ini sangat bagus dan bisa menjadi model dalam penanganan TB di wilayah-wilayah lain di Indonesia,” ungkap Muhadjir.

Dalam kesempatan itu, Menko Muhadjir juga menyempatkan untuk menjajal layanan pemeriksaan TB. Dia mengecek kondisi paru-parunya dengan mobil x-ray yang disediakan. 

Hasilnya kondisi paru-paru dia tidak terdapat masalah kesehatan. Dia mengatakan, pelayanan pemeriksaan seperti ini juga harus tersedia di daerah-daerag lainnya karena sangat cepat, praktis, dan telah menggunakan teknologi canggih seperti virtual reality, dan artificial inteligence.

"Ketika saya diperiksa di dalam mobil ternyata monitor yang di luar dipegang dokter sudah bisa tahu kondisi saya. Sehingga ketika saya turun dari mobil saya langsung bisa tahu kondisi paru-paru saya. Ini suatu hal yang sangat praktis dan saya kira biayanya jauh lebih murah dibanding rontgen konvensional," imbuh dia.

Muhadjir sampaikan, akan meminta Kementerian Kesehatan untuk mengkaji inovasi tersebut agar bisa mereplikasi dan menjadikan program pengentasan TB di Indonesia sesuai dengan Perpres Nomor 67 Tahun 2021 Tentang Penanggulangan Tuberkulosis. Ia berharap teknologi tersebut bisa menekan biaya-biaya peralatan yang diperlukan dan bisa digunakan secara masif.

“Karena kita punya target tahun 2030 kita bisa bersih dari TB sesuai dengan perintah Pak Presiden," tutup Muhadjir.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar