13 Mei 2025
19:48 WIB
TNI AD Investigasi Ledakan Amunisi Kedaluarsa Di Garut
Komisi I DPR RI meminta ada investigasi menyeluruh atas kasus ledakan dalam pemusnahan amunisi di Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang menyebabkan 13 korban tewas, termasuk prajurit TNI
Penulis: James Fernando
Editor: Nofanolo Zagoto
Kadispenad Brigjen TNI Wahyu Yudhayana (ANTARA/Ho-Dinas Penerangan TNI AD)
JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) tengah melakukan investigasi peristiwa 13 orang tewas di lokasi tempat peledakan amunisi kedaluarsa (afkir) di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat, Brigadir Jenderal Wahyu Yudhayana mengatakan, pihaknya tengah mendalami penyebab warga yang tewas. "Mohon sama-sama menunggu hasil investigasi ya. Saat ini semua sedang berduka termasuk warga sekitar, sehingga mari kita jaga suasana duga ini sambil mengikuti perkembangan investigasi secara menyeluruh dari semua sisi dan aspek," kata Wahyu di Jakarta, Rabu (13/5).
Wahyu menjelaskan, pelaksanaan kegiatan pemusnahan amunisi kedaluarsa tersebut telah melalui pemeriksaan awal sesuai prosedur. Dari pemeriksaan, lokasi tersebut juga telah dinyatakan aman.
Amunisi kedaluarsa itu juga telah dimasukkan ke dalam dua lubang sumur, lalu diledakkan dengan detonator. Wahyu menyebut peledakan awal berjalan sempurna dan aman.
Akan tetapi, persoalan muncul ketika personel TNI AD menyusun detonator di dalam lubang. Saat tim penyusun amunisi menyusun detonator di dalam lubang tersebut, secara tiba-tiba terjadi ledakan dari dalam lubang yang mengakibatkan 13 orang meninggal dunia," kata Wahyu.
Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) III Siliwangi Mayjen TNI Dadang Arif Abdurahman menyatakan, tim masih melakukan investigasi terkait dengan ledakan amunisi di lokasi ledakan kawasan pantai Desa Sagara, Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
"Masih investigasi, belum selesai," kata Dadang.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I DPR RI Budisatrio Djiwandono meminta dilakukan investigasi menyeluruh atas kasus ledakan dalam pemusnahan amunisi di Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang menimbulkan belasan korban tewas termasuk prajurit TNI.
Dia memastikan Komisi I DPR RI akan mendukung penuh TNI untuk menggelar investigasi secara transparan. Hal itu, kata dia, perlu dilakukan guna mengungkap penyebab kejadian agar peristiwa serupa tidak terulang.
"Namun lebih dari itu, kami menilai perlu ada audit menyeluruh terhadap SOP tata kelola logistik dan pemusnahan amunisi yang sudah kedaluwarsa," kata Budisatrio di Jakarta, seperti dilansir Antara, Selasa (13/5).
Di samping itu, dia mengatakan bahwa perlindungan warga sipil dalam kegiatan militer yang berisiko tinggi merupakan hal yang penting untuk mencegah timbulnya korban jiwa.
Menurut dia, sosialisasi dan pembatasan akses ke lokasi aktivitas militer harus dievaluasi dan diperketat agar keselamatan jiwa manusia tidak terabaikan.
Kejadian tersebut, kata dia, harus menjadi pengingat bahwa kedisiplinan dalam menjalankan SOP harus diprioritaskan.
"Keselamatan seluruh unsur, baik militer maupun sipil, menjadi yang utama dalam setiap kegiatan serupa maupun aktivitas militer lainnya," kata dia.
Untuk itu, dia pun menyampaikan belasungkawa mendalam atas jatuhnya korban jiwa dalam insiden pemusnahan amunisi tersebut. Dia menyampaikan bahwa pihaknya beserta fraksinya merasa sedih dan menyayangkan terjadinya insiden itu.
"Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi musibah ini," kata dia.