16 Juli 2025
20:48 WIB
Tito Ungkap Daerah Dengan Jumlah BUMD Paling Sedikit
Jumlah BUMD di Indonesia mencapai 1.091, terbanyak fokus pada penyediaan air minum atau PDAM dengan jumlah 394 BUMD
Mendagri Tito Karnavian. Antara Foto/Dhemas Reviyanto
JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyampaikan masih ada provinsi yang hanya memiliki beberapa BUMD. Hal ini menunjukkan ekonomi lokal dan pelayanan belum dioptimalkan.
Untuk itu, perlu dilakukan percepatan pembentukan BUMD di masing-masing daerah agar potensi ekonomi lokal dapat dioptimalkan, pelayanan publik meningkat, dan kemandirian fiskal daerah diperkuat.
Adapun Tito menyebutkan tiga daerah dengan jumlah BUMD paling sedikit adalah Papua, Sulawesi Barat, dan Papua Barat, karena hanya memiliki enam BUMD.
Sedangkan provinsi dengan jumlah BUMD terbanyak adalah Jawa Tengah dengan 150 BUMD, Jawa Timur 111, dan Jawa Barat 93 BUMD.
“Kemendagri juga mendorong BUMD untuk mempersiapkan dan mampu menjadi kepanjang tangan pemerintah daerah dalam menjalankan pelayanan publik. Tidak hanya sebatas mencari profit oriented, tapi juga mendukung pelayanan publik oleh pemerintah daerah,” ujar dalam rapat bersama Komisi II DPR RI, di Gedung DPR RI, Jakarta Rabu (16/7).
Tito memaparkan, total di Indonesia ada 1091 BUMD yang sebagian besar bergerak di bidang air minum atau PDAM dengan 394 BUMD.
Disusul dengan BUMD yang bergerak di aneka usaha lainnya dengan 344 BUMD. Adapun jenis usaha ini, yaitu berupa perdagangan, jasa, migas, rumah potong hewan, percetakan, logistik, dan pelabuhan.
Kemudian BUMD lainnya bergerak di bidang BPR 212, BPD 27,agro 13, pinjaman kredit daerah 17, minyak dan gas 43, pasar 28, dan pariwisata 13.
Selanjutnya, dari 1091 BUMD itu, total memiliki direksi sebanyak 1.911 orang dan komisaris atau dewan pengawas sebanyak 1.993 orang.
Dari seluruh BUMD jumlah aset yang dimiliki mencapai Rp1.240 triliun, laba Rp29,6 triliun. Dan kerugian Rp5,5 triliun, laba bersih 24,1 triliun, dan dividen 13,02 triliun.
“Dari jumlah BUMD tersebut, 678 BUMD memperoleh laba, 300 BUMD rugi, 113 belum melaporkan data yang terakhir,” ujar Tito
Sebagian besar BUMD yang mulai mengalami kerugian berasal dari sektor aneka usaha dan yang paling mendominasi kelompok laba adalah perusahaan daerah air minum.