07 Juli 2025
17:18 WIB
Tito Ingin Persoalan Beasiswa Di Papua Diselesaikan
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian ingin hasil pemekaran di Papua tidak mengganggu aliran dana untuk penerima beasiswa luar negeri
Editor: Nofanolo Zagoto
Ilustrasi beasiswa. Shutterstock/dok
JAKARTA - Pemekaran provinsi di Papua berdampak pada macetnya kucuran dana untuk sejumlah penerima beasiswa di luar negeri. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta hal ini bisa diselesaikan.
Tito menjelaskan, sebelum Provinsi Papua dimekarkan, penerima beasiswa sepenuhnya mendapatnya dari Pemprov Papua. Namun, ketika Provinsi Papua sudah dipecah menjadi beberapa provinsi, ada yang beasiswanya tidak turun.
“Anak-anak yang beasiswa di luar, mereka seperti kehilangan induk. Karena ada yang tidak sampai beasiswanya, yang di Australia, di Amerika, dan lain-lain,” katanya di Kantor Kemendagri, Jakarta, Senin (7/7).
Pemekaran Provinsi Papua, kata Tito, membuat keuangan Pemprov Papua berkurang, sehingga kesulitan untuk membayar penerima beasiswa tersebut.
Oleh karena itu, ia mengatakan, Pemprov Papua ingin agar beasiswa tidak ditanggung sepenuhnya oleh Pemprov Papua, tapi juga ditanggung pemprov lain hasil pemekaran.
“Setelah ada pemisahan, pemekaran, anak-anak yang berasal dari daerah itu, ya dibiayai oleh daerah asalnya dia. Kalau dia dari Papua Tengah, ya Papua Tengah yang bayar. Kalau dia dari Pegunungan, ya Papua Pegunungan. Kalau dia Papua Selatan, ya Provinsi Papua Selatan. Jangan bebannya ke kami semua,” tutur Tito.
Tito sendiri mengaku pernah memberikan pedoman mengenai hal ini. Salah satunya dengan menginventarisir asal penerima beasiswa berdasarkan wilayah pemekaran, sehingga beasiswa bisa beasiswa dibayarkan sesuai provinsinya.
“Mungkin cara lainnya dengan urunan, dengan para bupati yang asalnya kampungnya dari anak-anak itu. Yang penting mereka tidak kesulitan. Jangan sampai mereka kemudian karena tidak ada, diputuskan sekolahnya, dikeluarkan. Ini isu yang sangat penting sekali,” ujarnya.
Tito menyampaikan, Kementerian Luar Negeri sudah beberapa kali menyampaikan mengenai persoalan ini padanya. Oleh karena itu, ia ingin ini dapat diselesaikan.
Di Pulau Papua mulanya hanya terdapat dua provinsi, yakni Provinsi Papua dengan ibu kota Jayapura dan Provinsi Papua Barat dengan ibu kota Sorong.
Namun, pada pertengahan 2022 ada pemekaran di wilayah Provinsi Papua, sehingga muncul tiga provinsi baru, yakni Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.
Pada penghujung 2022, Papua Barat juga dipecah, menjadi Papua Barat Daya dengan ibu kota Sorong menjadi Papua Barat Daya, dan Papua Barat dengan ibu kota jadi Manokwari.