Tiga Pekerja Tambang di Asahan Tewas Tertimbun Longsor

MEDAN - Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana Sumatra Utara menyebut, tiga orang meninggal dunia akibat bencana tanah longsor yang terjadi Kabupaten Asahan.

Berdasarkan laporan yang diterima dari Pusdalops di Medan, Sabtu, peristiwa tanah longsor itu terjadi di Kecamatan Aek Songsongan, Desa Marjanji, Aceh, atau tepatnya di area Tambang Batu Padas Bedeng 7 pada Jumat (5/9).

Pusdalops menyebut bencana alam itu akibat adanya aktivitas penambangan batu padas sehingga bukit yang menjadi areal galian batu tiba-tiba runtuh dan longsor ke areal para pekerja.

Dari peristiwa tanah longsor tersebut, Pusdalops mendata satu orang mengalami luka-luka dan tiga orang meninggal dunia.

Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati mengatakan, laporan tersebut merupakan data sementara yang diterima Pusdalops PB Sumut.

Yuyun, sapaan akrabnya, mengatakan berbagai upaya penanganan atas kejadian bencana longsor tersebut telah dilakukan pemerintah kabupaten setempat dan pemangku kebijakan terkait.

"Berkoordinasi dengan pemerintah setempat, melakukan asesmen ke lokasi terdampak serta melakukan penanganan di lokasi terdampak," lanjut dia.

Pusdalops menyebut kondisi terkini para korban telah berhasil dievakuasi dari lokasi kejadian.

Menurut KBBI, batu padas adalah lapisan tanah yang keras menyerupai karang.

Lalu, dari hasil berbagai penelusuran, batu padas, yang dikenal di Bali sebagai batu "paras" merupakan salah satu material utama yang digunakan dalam ragam hias. Batu ini berasal dari ignimbrite, produk vulkanik dari letusan gunung.

Sifat batu padas ringan, mudah dibentuk, dan bertekstur halus, batu padas telah menjadi material pilihan untuk elemen arsitektur tradisional selama berabad-abad.