c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

01 Februari 2025

13:51 WIB

Tentang Bencana Angin Puting Beliung

Angin puting beliung bisa menimbulkan korban meninggal maupun luka sehingga tetap harus diwaspadai.

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>Tentang Bencana Angin Puting Beliung</p>
<p>Tentang Bencana Angin Puting Beliung</p>

Sejumlah warga mengangkut perabotan dari rumah yang rusak akibat bencana angin kencang di Desa Walid ono, Prajekan, Bondowoso, Jawa Timur, Jumat (19/1/2024). Antara Foto/Seno.

JAKARTA – Bencana angin puting beliung menjadi bagian dari bencana hidrometeorologi yang kerap terjadi di Indonesia. Seperti di Subang Jawa Barat dan Bangka Belitung pada awal Januari 2025 serta di Pasuruan pada 30 Januari 2025.

Mengutip dari Instagram BMKG, angin puting beliung adalah angin kencang tapi tak semua angin kencang merupakan angin puting beliung, karena tergantung kecepatan angin yang menyertai. Durasi kejadian singkat, dan setelah itu kekuatan angin terus melemah.

Menurut BMKG, angin puting beliung di dunia dikenal dengan tornado. Nama lain angin puting beliung adalah angin ribut, angin leysus, dan angin puyuh.

Kecepatan angin putting beliung di Indonesia menurut BMKG adalah F0 (<117,48 km/jam) hingga F1 (117,48-180,24 km/jam) berdasarkan Fujita Scale dengan tipe kerusakan ringan hingga sedang.

Dampak dari bencana ini antara lain, atap rumah bertebangan. Rumah semi permanen mengalami kerusakan, lalu pohon tinggi, rimbun, dan rapuh akan patah dan tumbang. Serta, terkadang merenggut korban jiwa.

Angin puting beliung terjadi saat pancaroba. Baik peralihan dari musim penghujan ke kemarau atau sebaliknya. Lalu, tidak mempunyai siklus dan jarang terjadi susulan di lokasi yang sama.

Bencana ini lebih sering terjadi saat siang atau sore hari. Waktu kejadian bisa terdeteksi antara 30-60 menit sebelumnya.

BMKG menguraikan, daerah tumbuh angin puting beliung sering terjadi di darat. Bila terjadi di laut, disebut water spout.

Proses terjadi angin ini hanya dari awan cumulonimbus (Cb) adalah awan yang menjulang tinggi dan berbentuk seperti jamur. Bukan karena pergerakan angin monsun atau angin musim yang bersifat periodik.

Kecepatan angin ribut berdasarkan knot antara 30-50 knots dengan durasi tiga hingga maksimal lima menit. Dengan jangkauan daerah kerusakan 5-10 km.

Sebelum angin puting beliung, kondisi udara panas atau pengap bisa juga sumuk. Biasanya terjadi pada sehari sebelum kejadian, yakni pada malam sampai pagi hari.

Kemudian, pada pukul 10.00 pagi, terlihat tumbuh awan cumulus. Terlihat jelas, ada satu jenis awan yang berbatas tepi sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol. Kemudian, cepat berubah warna menjadi hitam gelap dan udara terasa dingin di sekitarnya.

Menurut BMKG, tanda-tanda datangnya angin putting beliung adalah, dahan/ranting bergoyang cepat. Menandakan, hujan dan angin kencang akan datang.

Terdengar sambaran petir yang cukup keras. Apabila indicator ini terjadi, menurut BMKG, ada kemungkinan hujan lebat dan petir serta angin kencang akan terjadi.

Kemudian, jika 1-3 hari berturut-turut tidak ada hujan pada musim penghujan, ada kemungkinan hujan deras pada pertama kali, akan diikuti angin kencang. Angin tersebut bisa masuk kategori puting beliung atau tidak.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar