c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

19 April 2025

10:10 WIB

Tanjung Priok Macet Total, Pramono Minta Maaf

Kemacetan sekitar Tanjung Priok membuat Pramono minta Kadishub tegur keras manajemen Pelindo.

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>Tanjung Priok Macet Total, Pramono Minta Maaf</p>
<p>Tanjung Priok Macet Total, Pramono Minta Maaf</p>

Kemacetan parah karena meningkatnya aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang terjadi sejak Kamis (17/4/2025) dini hari. (ANTARA/Instagram @jakut.info)

JAKARTA - Gubernur Daerah Khusus Jakarta Pramono Anung Wibowo meminta maaf kepada seluruh masyarakat atas terjadinya kemacetan di Tanjung Priok, Jakarta Utara.

“Saya ingin menyampaikan bahwa peristiwa ini sungguh membuat saya resah. Untuk itu, secara khusus, saya ingin menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya,” kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Sabtu (19/4) dikutip dari Antara.

Pramono melanjutkan, meski kemacetan tersebut tidak ada hubungannya dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sebagai pemimpin Kota Jakarta dirinya tetap bertanggung jawab dan memohon maaf kepada seluruh masyarakat.

Pramono menerangkan, kemacetan di Tanjung Priok itu terjadi karena muatan truk Pelindo yang seharusnya 2.500 truk per hari, dipaksakan menjadi 4.000 truk per hari.

“Sehingga mengalami kemacetan lalu lintas dan akhirnya saya juga baru tahu tadi pagi dari Kepala Dinas Perhubungan. Bukan lagi 4.000 tetapi menjadi 7.000 truk per hari. Ini menunjukkan bahwa ketidakprofesionalan pengelola yang ada di Tanjung Priok,” tegas Pramono.

Untuk itu, lanjut Pramono, dia sudah meminta kepada Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo untuk memberikan teguran sekeras-kerasnya kepada Pelindo.

“Karena, kemacetan ini sudah terjadi tiga hari, tak boleh terjadi kembali. Pelindo secara terbuka sudah meminta maaf baik kepada pemerintah Jakarta yang terkena akses dari hal tersebut, maupun kepada masyarakat,” kata Pramono.

Gubernur Jakarta juga menegaskan, walaupun Pelindo sudah mengatakan kelebihan truk muatan itu dikarenakan adanya libur panjang selama tiga hari berturut-turut dan usai Idulfitri, namun tak ingin kejadian serupa terulang kembali.

Sebelumnya, Pelindo menerangkan kemacetan pada delapan ruas jalan serta empat pintu keluar tol yang ada di Tanjung Priok, disebabkan adanya tiga kapal yang bongkar muat di luar jadwal.

"Peningkatan volume ini didominasi di satu terminal yaitu namanya NPCT 1. NPCT 1 ini kedatangan kapal yang seharusnya kapal ini sudah datang satu minggu lalu," ucap Executive Director Regional 2 PT Pelindo, Drajat Sulistyo.

Drajat menyampaikan terdapat tiga kapal yang bersandar, yakni kapal MSC Adu V, Ever Balmy, dan satu lagi Starship Venus.

Dari ketiga kapal tersebut, Drajat menjelaskan dua di antaranya seharusnya datang minggu lalu, sementara satu kapal seharusnya datang 24 jam sebelumnya. Ketiga kapal itu sandar di luar jadwal yang sudah ditentukan. Akibatnya dengan kehadiran tiga kapal tersebut menambah volume bongkar muat di Pelabuhan NPCT 1.

"Dengan dampak adanya kapal yang sandar tidak di waktu yang memang sudah ditentukan, karena kapal kontainer ini 'window' sehingga menambah volume di masa atau di waktu yang memang tidak seharusnya," urai dia.

Jadi, imbuh dia, total ada penambahan karena dampak keterlambatan yang seharusnya minggu lalu.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar