c

Selamat

Senin, 1 Juli 2024

NASIONAL

27 September 2023

11:57 WIB

Suhu Di DKI Jakarta Capai 36° Celsius

Menurut parkiraan BMKG, suhu tertinggi sebesar 36° diperkirakan terjadi sekitar pukul 13.00, dengan kecepatan angin rata-rata sekitar 20km/jam  

Editor: Faisal Rachman

Suhu Di DKI Jakarta Capai 36° Celsius
Suhu Di DKI Jakarta Capai 36° Celsius
Warga berjalan di tengah cuaca terik di kawasan Bundaran HI, Jakarta. dok. Antara Foto /Fauzan

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan suhu udara di Provinsi DKI Jakarta, terutama Jakarta Barat, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur, pada Rabu (27/9) berkisar 22°-23° hingga 36° celsius. 

Sementara itu kelembaban udara di tiga wilayah kota tersebut menunjukkan sebagian besar berada pada rentang 35-40% hingga 70%.

"Prakiraan ini berlaku mulai Rabu, 27 September 2023, pukul 07.00 WIB sampai dengan Pukul 19.00 WIB," demikian keterangan unggahan BMKG yang dilansir dari akun X @BPBDJakarta, Rabu.

Suhu tertinggi sebesar 36° diperkirakan terjadi sekitar pukul 13.00, dengan kecepatan angin rata-rata sekitar 20km/jam. Adapun prakiraan BMKG untuk suhu udara di kawasan pelabuhan Jakarta berkisar 27°-30° celcius dan kelembaban udara antara 70-78%°.
 
Disebutkan pula, prakiraan suhu udara di wilayah Kepulauan Seribu, Jakarta, antara 27°-29° Celsius dan kelembaban udara antara 60% – 75%. BMKG memprakirakan cuaca cerah tak berawan mendominasi seluruh Jakarta pada pagi dan siang hari. Sebaliknya, cuaca cerah berawan mendominasi wilayah Jakarta ketika malam hingga dini hari.
 
Angin di daratan Jakarta umumnya bergerak dari arah timur laut menuju tenggara dengan kecepatan 4 sampai 10 knots. Sedangkan di wilayah perairan dan Kepulauan Seribu, angin juga bergerak dari arah timur laut menuju tenggara dengan kecepatan angin berkisar 6 sampai 15 knots.

Standarisasi Pengukuran
Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengungkapkan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) segera menetapkan standarisasi alat pengukur kualitas udara.

"KLHK segera memberikan standarisasi. Jadi ada SNI (Standar Nasional Indonesia) terhadap alat itu. Jadi nanti ada standar dari KLHK," kata Asep di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin.

Standarisasi ini bertujuan agar masyarakat mendapatkan informasi terjamin dan lebih akurat terkait kualitas udara. 

Selain itu, Asep berharap KLHK dapat secepatnya menerbitkan standarisasi untuk alat ukur kualitas udara sehingga semua alat ukur yang dijual sudah sesuai dengan standarnya.

Asep menjelaskan, tingkat keakuratan alat pengukur kualitas udara didapat dari, seberapa rutin pemilik gedung melaksanakan pemeliharaan dan penempatannya. Semakin melakukan pemeliharaan yang baik, maka semakin terjamin keakuratannya.

"Kalau penempatannya dan pemeliharaannya tidak disampaikan baik oleh vendor, maka dikhawatirkan hasil dari alat itu menjadi bias," ujar Asep.

Selain alat ukur kualitas udara, terdapat 300 gedung di DKI Jakarta yang siap memasang pompa bertekanan tinggi (water mist generator) untuk membuat kabut air guna menekan polusi udara. 

Hingga saat ini, belum semua gedung perusahaan swasta di Ibu Kota yang memasang alat tersebut.

"Saya belum memeriksa lagi water mist yang sudah dipasang. Ini belum semua dipasang," ungkapnya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengungkapkan sudah sebelas gedung tinggi milik perusahaan swasta di Jakarta yang memasang water mist generator.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar