17 Februari 2025
08:11 WIB
SPPG Untuk MBG Baru Ada di 2 Kabupaten di Papua
SPPG untuk MBG diminta Pj Gubernur Papua untuk mencermati distribusi ke sekolah-sekolah.
Editor: Leo Wisnu Susapto
Sejumlah murid mengantre untuk mendapatkan menu makan pada program makan bergizi gratis di SD Biloga e, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Senin (20/1/2025). AntaraFoto/Irawan.
JAYAPURA - Penjabat (Pj) Gubernur Papua, Ramses Limbong menyebut, dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) baru ada di dua daerah yakni Kabupaten Keerom dan Kota Jayapura untuk program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Sementara, Provinsi Papua terdiri dari delapan kabupaten dan satu kota.
"Untuk kesiapan fisik SPPG di Kabupaten Keerom itu sudah mencapai 90%, namun mekanisme penyaluran makanan ke sekolah-sekolah yang masih perlu dibahas lebih lanjut, mengingat kondisi geografis Papua yang cukup menantang," kata Ramses di Jayapura, Minggu (17/2) dikutip dari Antara.
Oleh karena itu, Ramses meminta Kepala SPPG untuk menghitung estimasi waktu distribusi makanan.
"Jika makan siang ditetapkan pukul 09.00, 10.00, atau 11.00, maka rute distribusi harus dihitung agar tidak terjadi keterlambatan," lanjut dia.
Baca: Papua Butuh Ahli Gizi Untuk Sukseskan Program MBG
Dia menjelaskan, karena kondisi Papua di mana jarak antara satu sekolah dengan sekolah lain cukup berjauhan, maka harus ada metode agar hal ini bisa mendapatkan solusi.
"Begitu juga di Kota Jayapura, memiliki jarak sekolahnya cukup jauh sehingga harus ada solusi bersama agar Program MBG dapat sukses dilaksanakan pada delapan kabupaten dan kota," lanjut dia.
Dia menambahkan bahwa pihaknya selaku Pemerintah Provinsi Papua hanya memfasilitasi dan nanti siapa yang paling siap yang akan berperan dalam eksekusi program ini.
“Untuk itu penentuan lokasi dapur harus relevan dan jangan sampai dapurnya terlalu jauh dari sekolah, karena kami ingin memastikan makanan tidak basi atau mengalami kendala distribusi,” sambung dia lagi.
Sebelumnya, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menegaskan, Polri dan TNI akan menghadapi Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang mengancam sekolah di Papua untuk menerima manfaat Program MBG.
Hasan memastikan pelaksanaan Program MBG di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Papua, tetap berjalan, meskipun sekolah penerima manfaat mendapatkan ancaman dari OPM.
"MBG adalah program universal yang dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di Papua. Kalau ada ancaman-ancaman seperti itu, mereka akan berhadapan dengan TNI/Polri," kata Hasan.