21 April 2025
20:12 WIB
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Ini Respons Istana
Menteri Sekretaris Negara sekaligus Juru Bicara Presiden Prasetyo Hadi menilai wajar apabila mantan kepala negara diusulkan sebagai pahlawan nasional
Penulis: Al Farizi Ahmad
Editor: Nofanolo Zagoto
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) sekaligus Juru Bicara Presiden RI Prasetyo Hadi (kiri) menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui di Wisma Negara, Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Senin (21/4/2025). ANTARA/Genta Tenri Mawangi
JAKARTA - Menteri Sekretaris Negara sekaligus Juru Bicara Presiden Prasetyo Hadi menilai hal yang wajar apabila mantan kepala negara diusulkan sebagai pahlawan nasional.
“Menurut kami, mantan-mantan presiden itu sudah sewajarnya untuk kita mendapatkan penghormatan dari bangsa dan negara kita. Jangan selalu melihat yang kurangnya, kita lihat prestasinya,” ujar Prasetyo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/4).
Ia mengatakan, semua presiden sejak era Soekarno hingga Presiden Joko Widodo memiliki jasa dan perannya masing-masing bagi bangsa dan negara.
"Mulai dari Bung Karno dengan segala dinamika dan permasalahan yang dihadapi masing-masing, kemudian Pak Harto, Pak Habibie, dan seterusnya, Gus Dur, Bu Mega, Pak SBY, Pak Jokowi, semua punya jasa," imbuhnya.
Menangggapi kasus hukum korupsi Soeharto, Prasetyo mengatakan tidak ada pemimpin sempurna. Namun, ia menekankan permasalahannya bukan pada kekurangan Soeharto.
"Semangatnya kita adalah harus terus menghargai, menghargai, memberikan penghormatan apalagi kepada para Presiden kita,” ungkap Prasetyo.
Nama Soeharto masuk dalam 10 nama yang diusulkan untuk mendapat gelar pahlawan nasional ke Kementerian Sosial.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf alias Gus Ipul mengaku masih mengkaji usulan pemberian gelar pahlawan kepada mertua Presiden Prabowo Subianto.