09 Agustus 2025
13:50 WIB
Soal Roblox, DPR Dorong Penguatan Edukasi
Komisi I DPR mendorong penguatan edukasi digital bagi orang tua dan anak, dan penguatan sistem klasifikasi konten yang lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi
Penulis: Gisesya Ranggawari
Editor: Nofanolo Zagoto
Ilustrasi anak bermain gim Roblox. Shutterstock/Alex Photo Stock
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR Dave Laksono menilai rencana pemblokiran platform gim Roblox tidak bisa langsung dilakukan. Dave meminta pemerintah mengutamakan edukasi terlebih dahulu untuk memastikan keamanan platform tersebut.
"Dalam era digital seperti sekarang, perlindungan terhadap anak di ruang siber memang menjadi prioritas bersama. Namun demikian, pendekatan terhadap isu ini perlu dilakukan secara komprehensif dan proporsional," ujar Dave kepada wartawan, Sabtu (9/8) di Jakarta.
Ia mendorong agar pengawasan konten digital dilakukan secara selektif dan berbasis data, bukan semata-mata dijalankan dengan pemblokiran. Menurutnya, perlu dilakukan edukasi digital bagi orang tua dan anak, serta penguatan sistem klasifikasi konten yang lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi.
Dave menyebut Komisi I DPR akan mencermati lebih lanjut laporan dan kajian dari kementerian terkait, termasuk Kemenkomdigi dan Kemendikbudristek, sebelum mengambil sikap atau mendorong langkah tertentu.
"Kalau memang ditemukan pelanggaran serius terhadap norma atau regulasi yang berlaku, tentu kami akan mendukung langkah-langkah korektif yang proporsional, termasuk kemungkinan pembatasan akses," tutur Dave.
Mendikdasmen Abdul Mu'ti sempat melarang siswa bermain game Roblox karena dinilai mengandung kekerasan. Namun, Menkomdigi Meutya Hafid mengungkapkan belum ada rencana memblokir game tersebut.
"Belum ada rencana, enggak ada, belum ada rencana sampai nanti ada kita lihat, kita evaluasi. Kan ada Dirjen Pengawasan Ruang Digital yang terus memantau," kata Meutya.
Sebelumnya, Mensesneg Prasetyo Hadi juga turut menyoroti permainan gim Roblox yang digandrungi anak-anak. Prasetyo membuka kemungkinan pemblokiran game Roblox tersebut.
"Kalau memang kita merasa sudah melewati batas, apa yang ditampilkan di situ memengaruhi perilaku dari adik-adik kita, ya tidak menutup kemungkinan (memblokir)," ujar Pras.
Ia menekankan pentingnya menjaga generasi muda dari paparan buruk dari media televisi hingga gim. Pras mengatakan pemerintah akan terus meminimalkan konten-konten digital yang terdapat muatan negatif.
"Tapi intinya begini, bukan masalah Roblox-nya ya, tetapi kita perlu memahami sebagai sebuah bangsa bahwa ada unsur-unsur terbentuk yang memang harus kita pikirkan betul supaya tidak memengaruhi generasi-generasi muda kita di depannya," ucap Pras.