12 Februari 2025
14:38 WIB
Siswa SD Lebih Suka Ada Menu Ayam Di MBG
Saat ini, Pemprov Jakarta telah melaksanakan Makan Bergizi Gratis di 126 sekolah dan 42.000 siswa
Editor: Nofanolo Zagoto
Siswa kelas V SDN Cipulir 01 Pagi bernama Gibran Raihabibi (11) memberikan keterangan kepada wartawan, Jakarta, Rabu (12/2/2025). ANTARA/Luthfia Miranda Putri.
JAKARTA - Sejumlah siswa kelas V SDN Cipulir 01 Pagi menyarankan adanya menu ayam goreng dan sayur kangkung dalam pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) agar penyajian bisa bervariasi.
"Enakan ayam karena MBG kemarin, menunya ayam," kata salah seorang siswa, Gibran Raihabibi (11), kepada wartawan di SDN Cipulir 01 Pagi Jakarta Selatan, Rabu (12/2), sebagaimana dilansir Antara.
Dia juga mengaku menyukai kangkung karena sering memakan sayuran tersebut, daripada kacang panjang yang disajikan dalam menu MBG.
Adapun menu MBG dalam isi kotak makanan yang disajikan, yakni nasi, telor mata sapi, sayur kacang panjang, tumis tempe dan buah jeruk.
"Paling enggak suka sayurnya, kayaknya tak dimakan nanti," ujar siswa ranking 2 di kelasnya tersebut.
Sementara itu, siswa yang sebangku dengan Gibran bernama Aulia menilai rasa menu yang disajikan sudah pas. "Rasanya pas, tidak asin dan tidak pedas," ujar Aulia.
Lain lagi pendapat siswa kelas IV bernama Farendra Rafif, yang mengaku menikmati menu makan bergizi gratis yang didapatnya. "Enak, semua enak," kata Farendra sambil tersenyum.
Sementara itu, salah satu tim Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) Badan Gizi Nasional dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dapur sehat Seskoal, Hana Dwi menjelaskan, nantinya akan diupayakan mengganti menu makanan satu kali seminggu sekali agar bervariasi.
"Setiap satu minggu itu kita berganti semua," ujar Hana.
Pengupayaan variasi menu ini agar para siswa tak bosan. Jadi, kata Hana, dijadwalkan dalam seminggu ada empat kali menu telur dan satu kali menu ayam.
Baca juga: BGN Siapkan 557 Dapur Makan Bergizi Gratis Di Jakarta
Pihaknya juga ingin ada menu ikan, namun masih dipertimbangkan bersama Badan Gizi Nasional (BGN).
"Seminggu itu lima hari kerja efektif sehingga lima hari itu berganti-ganti menunya, kalaupun telur ada variasinya," jelasnya.
Pada Rabu ini, DPRD DKI bersama eksekutif, Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal), dan jajaran mendatangi SDN Cipulir 01 Pagi memastikan koordinasi makan bergizi gratis (MBG) berjalan dengan baik.
Sampai ini, Pemerintah Provinsi Jakarta telah melaksanakan MBG di 126 sekolah dan 42.000 siswa.
Adapun 14 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur yang beroperasi untuk makan bergizi gratis yang saat ini melayani akan terus bertambah secara bertahap.
Tahun ini, diharapkan sekitar 153 SPPG bisa terpenuhi. Berdasarkan perhitungan, untuk mendirikan satu SPPG kurang lebih dibutuhkan anggaran hingga Rp3 juta.