09 April 2022
10:11 WIB
Editor: Leo Wisnu Susapto
JAKARTA - Deputi 1 Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Mayjen TNI Nisan Setiadi menilai, sinergi, koordinasi, komunikasi yang baik dan kuat menjadi kunci keberhasilan deradikalisasi narapidana terorisme (napiter).
“BNPT perlu kerja sama untuk menjalankan amanat Pasal 43D ayat 1 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018,” Nisan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (9/4).
Dia melanjutkan, kerja sama itu akan berjalan efektif bila terdapat persepsi yang sama sehingga kegiatan dalam berbagai tahapan deradikalisasi dapat terlaksana maksimal.
Nisan juga menyebut keberhasilan tujuh napiter penghuni Lapas Kelas 1 Surabaya, termasuk mantan dedengkot Al-Qaeda dan tokoh utama Bom Bali, Umar Patek, kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini karena kerja sama semua pihak terkait.
Hal itu diungkapkan Nisan Setiadi saat silaturahmi dengan napiter dan petugas Lembaga Pemasyarakatan di Lapas Kelas 1 Surabaya di Porong, Sidoarjo, Jumat (8/4). Acara itu dihadiri Kasubdit Bina Dalam Lapas BNPT, Kolonel CZI Roedy Widodo, Kalapas Kelas 1 Surabaya, Jalu Yuswo Panjang, juga ketujuh napiter.
Dia berharap peran aktif dari kementerian/lembaga terkait dalam program deradikalisasi dapat semakin mengoptimalkan keberhasilan program tersebut.
Kalapas Kelas 1 Surabaya, Jalu Yuswo Panjang menambahkan, "Keberhasilan tujuh kembali ke NKRI itu berkat sinergi dan saling support yang kuat dari kami dan BNPT. Mudah-mudahan ini terus terjaga.”
Dikutip dari Antara, dia menyampaikan, Umar Patek dan kawan-kawan sudah pantas untuk hidup di tengah-tengah masyarakat.
"Kami sehari-hari dengan mereka. Kami tak beda dengan mereka. Pembedanya, kami badannya di luar tapi pikiran-nya di dalam, tapi mereka badannya di sini tapi pikiran-nya di luar," tutur Jalu.
Umar Patek mewakili rekan-rekannya mengaku bersyukur bersyukur kepada Allah SWT dan terima kasih atas kunjungan Deputi I BNPT. Sekalipun, dia akui, bersama teman-temannya pernah berbuat salah, berbuat dosa.
"Kami berharap, kunjungan seperti ini juga dialami napiter di lapas lain. Karena napiter dan mantan naipter manusia biasa memilikii hati," ucap Umar Patek.
Ia yakin para napiter bisa dirangkul dan mau menjadi bagian untuk menjaga perdamaian dan keutuhan Indonesia.