03 Desember 2021
18:41 WIB
JAKARTA – Badan Pembina Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) DKI Jakarta melibatkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mengaudit secara menyeluruh PT Transportasi Jakarta atau TransJakarta. Audit sendiri jadi desakan banyak pihak karena rentetan kecelakaan lalu lintas yang dialami Trans Jakarta.
"Akan dilakukan audit menyeluruh soal keselamatan operasi. Dalam proses audit ini rencananya TransJakarta bekerja sama dengan KNKT," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Pembina BUMD DKI Riyadi di Jakarta, Jumat (3/11) seperti dilansir Antara.
Audit menyeluruh keselamatan operasional tersebut meliputi armada TransJakarta, hingga menyangkut awak atau sopir bus yang mengendalikan kemudi transportasi massal tersebut. Menurut dia, KNKT merupakan lembaga yang memiliki kompetensi dalam menilai keselamatan transportasi.
Sementara itu, terkait perombakan direksi, Riyadi belum banyak berkomentar terkait hak tersebut, karena pihaknya masih fokus dengan rencana audit menyeluruh.
"Diaudit dulu keselamatan operasinya mau dicek. Kami belum tahu, namanya kecelakaan. Kami belum bisa salahkan siapa, kesalahan teknis atau manusia, jadi belum tahu, tidak bisa langsung begitu (rombak direksi)," ucapnya.
Meski begitu, ia mengakui, dalam penilaian awal saat ini, ia melihat ada indikasi kinerja direksi TransJakarta tidak optimal dalam menjalankan fungsinya.
"Nanti kami cek satu-satu termasuk mungkin saja ada direksi yang tidak melakukan fungsinya secara optimal," kata Riyadi.
Sayangnya, dia tidak secara rinci menyebutkan direksi yang diduga tidak menjalankan fungsi optimal tersebut karena evaluasi belum tuntas. Ia hanya menjanjikan akan menyampaikan kepada publik hasil evaluasi termasuk kinerja para direksi sebelum 2022.
Dalam waktu dekat, pihaknya juga akan memanggil direksi untuk klarifikasi soal rentetan kecelakaan yang menimpa armada yang dioperasikan untuk BUMD DKI Jakarta itu.
"Nanti kami undang direksinya, penyebabnya apa, kami minta klarifikasi dulu," ujarnya.
Lima Kecelakaan
Sekadar mengingatkan, selama kurun waktu 40 hari, sudah ada lima kali kecelakaan lalu lintas yang menimpa bus TransJakarta. Kecelakaan yang menjadi perhatian publik, antara lain tabrakan di Cawang, Jakarta Timur hingga menewaskan dua orang, yaitu sopir dan penumpang.
Selain di Cawang, armada TransJakarta terlibat kecelakaan tunggal di Senen Jakarta Pusat, Gandaria Jakarta Selatan, kemudian menabrak pos kepolisian di depan Pusat Grosir Cililitan (PGC) pada Kamis (2/12) kemarin.
Peristiwa terakhir, terjadi depan Ratu Plaza Jalan Sudirman Jakarta pada Jumat ini. Kepala Seksi Laka Lantas Polda Metro Jaya Komisaris Eko Setio Budi menjelaskan bahwa tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam kecelakaan tersebut.
"Sopirnya kurang konsentrasi dalam mengemudi, alias meleng, sehingga terjadi 'off control'. Separator saja yang rusak, tidak ada korban jiwa," kata Eko saat dikonfirmasi Antara.
Desakan Evaluasi
Rentetan peristiwa tersebut membuat Pengamat Perkotaan dan Transportasi Yayat Supriatna mendesak dilakukan evaluasi terhadap manajemen TransJakarta.
"Kalau sampai tiga kali berturut-turut ada kecelakaan dalam waktu satu bulan, harus evaluasi," kata Yayat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Pengamat dari Universitas Trisakti itu menilai manajemen harus menargetkan nihil kecelakaan setelah adanya evaluasi tersebut. Apalagi kecelakaan TransJakarta itu menyangkut nyawa manusia karena termasuk angkutan massal.
Tak hanya evaluasi dari manajemen, Yayat mendorong ada pemeriksaan menyeluruh kepada awak atau sopir bus dan armada bus terkait kelaikan. Dia menambahkan, kesalahan manusia menjadi salah satu faktor yang kerap menjadi penyebab kecelakaan.
Pemeriksaan awak bus, lanjutnya, dilakukan menyangkut kesehatan pengemudi. Sedangkan pemeriksaan armada bus, dilakukan terkait dengan masa pakai. Menurutnya, jika armada sudah berusia di atas lima tahun, maka harus dilakukan pemeliharaan rutin.
"Persoalan kesehatan mempengaruhi bagaimana dia membawa kendaraan, kemudian cek lagi kendaraannya apa laik jalan atau tidak, kalau usia kendaraan di atas lima tahun harus ada pemeliharaan rutin," imbuhnya.
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz menuturkan, pihaknya telah menjadwalkan untuk memanggil manajemen TransJakarta soal rentetan kecelakaan yang menimpa armada transportasi publik Ibu Kota itu.
"Kami sudah agendakan jadi Senin (6/12) siang kami akan panggil TransJakarta untuk menjelaskan," ucap Aziz.
Selain TransJakarta, DPRD DKI juga akan memanggil Dinas Perhubungan DKI dan Badan Pembina BUMD. Wakil Rakyat yang berkantor di Jalan Kebon Sirih itu meminta manajemen BUMD DKI bidang jasa transportasi tersebut untuk memperbaiki sistem internal.