07 Januari 2023
08:08 WIB
Editor: Leo Wisnu Susapto
CIKARANG - Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan menyatakan sebab pencetakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) banyak dikeluhkan warga pada akhir tahun 2022. Dia paparkan, sejak Oktober 2022, pengiriman blangko untuk daerah di seluruh Indonesia berkurang.
Karena itu, muncul persoalan pencetakan KTP di daerah pada akhir 2022, seperti di Kabupaten Bekasi.
“Ketersediaan blanko memang jadi persoalan utama pencetakan KTP,” ungkap Dani Ramdan di Cikarang, Jumat (6/1) seperti dikutip dari Antara.
Pernyataan itu merespons cepat aduan netizen terkait pelayanan KTP elektronik. Menyusul, banyaknya keluhan yang masuk ke akun Instagram @daniramdan usai inspeksi mendadak ke kantor Disdukcapil setempat.
“Mudah-mudahan pekan kedua atau ketiga Januari 2023 sudah ada kepastian terkait distribusi blangko," kata Pj Bupati Bekasi itu.
Dani bahkan sempat membacakan sejumlah aduan netizen di depan jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) Disdukcapil Kabupaten Bekasi soal etika pelayanan publik di kecamatan.
Kemudian juga pelayanan administrasi kependudukan sistem daring melalui laman daring Sitepak. Lalu, persoalan keluhan ketersediaan blangko, hingga dugaan pungutan liar oleh staf pelayanan administrasi kependudukan.
"Tentu harus dibuka, kita harus responsif, jangan lagi acuh terhadap celotehan netizen, karena saya yakin warga tidak akan berkomentar kalau tidak ada masalah dan saya yakin kalau kita serius hal-hal seperti ini bisa diselesaikan," lanjut dia pula.
Selain membangun komitmen terhadap pelaksanaan pelayanan publik dari seluruh jajaran, Pemerintah Kabupaten Bekasi juga meningkatkan pengawasan bekerja sama dengan Saber Pungli serta memperhatikan kesejahteraan pegawai pelayanan publik khususnya non-ASN.
"Dari sisi kesejahteraan juga harus kami tingkatkan. Pegawai non-ASN kami beri asuransi jaminan kecelakaan kerja dan juga tabungan hari tua. Diharapkan dengan cara itu mereka lebih semangat dan lebih tenang saat bekerja," lanjut dia lagi.
Kepala Disdukcapil Kabupaten Bekasi Carwinda mengatakan, dengan slogan Simpro atau siap melayani dan simpel proses, terus berupaya mempermudah serta memberikan pelayanan administrasi kependudukan terbaik bagi masyarakat, baik secara daring maupun luring.
"Semua pegawai berkomitmen memberikan pelayanan administrasi kependudukan terbaik. Mulai hari ini kami semua menggunakan rompi pelayanan dan ada namanya. Jadi jika ada hal-hal yang kurang baik, masyarakat bisa cek namanya dan laporkan ke kami," kata dia pula.