09 September 2024
16:40 WIB
SBY Curhat Jadi Oposisi 10 Tahun Tidak Mudah
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan, Demokrat menjadi partai di luar pemerintah selama 10 tahun, karena ada pihak yang tidak menginginkan Demokrat berada di pemerintahan
Penulis: Aldiansyah Nurrahman
Editor: Nofanolo Zagoto
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memberikan sambutan pada perayaan HUT Ke-23 Partai Demokrat di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Senin (9/9/2024). Antara Foto/Indrianto Eko Suwarso
JAKARTA - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan, menjadi oposisi di Indonesia yang demokrasinya belum matang tidak mudah. Demokrat merasakan itu selama 10 tahun.
Ia menyampaikan, Demokrat menjadi partai di luar pemerintah selama 10 tahun, karena ada pihak yang tidak menginginkan Demokrat berada di pemerintahan.
“Kami ingin do something untuk rakyat kita. Jalannya juga tidak mudah. Dalam kehidupan demokrasi yang belum matang benar, nasib partai yang ada di luar pemerintahan, sebutlah oposisi, juga tidak selalu mudah,” jelasnya dalam acara perayaan ulang tahun Demokrat, di Kantor DPP Demokrat, Jakarta, Senin (9/9).
Presiden RI ke-6 ini mengatakan semua pihak di Demokrat mengetahui dan merasakan tidak mudahnya menjadi oposisi.
SBY menjelaskan, terjadi prahara yang luar biasa menimpa Demokrat. Menurutnya, jika Tuhan dan sejarah tidak bersama Demokrat, tidak mungkin dirinya bisa hadir ikut merayakan ulang tahun Demokrat ke-23.
“Kita akan gone entah kemana. Itu tidak mudah menguras energi, pikiran, waktu, biaya yang tidak mudah kita dapatkan untuk menjaga kedaulatan Partai Demokrat,” katanya.
Dia mengatakan, salah satu persoalan yang dihadapi adalah secara gamblang ada yang ingin mengambil alih pimpinan Demokrat.
“Lima tahun tersita sangat banyak untuk itu. Satu tahun terakhir juga tidak mudah. Ada peristiwa yang Partai Demokrat dibegitukan,” ujarnya.
SBY mengaku salut atas keberanian, keteguhan, dan upaya gigih kader Demokrat untuk mempertahankan kedaulatan Demokrat.
“Kita sadar ini ujian Tuhan, ujian sejarah. Kita move on dan justru diberikan jalan, peluang baru untuk berjuang dalam kaitan pemilihan presiden tahun ini. Dan Tuhan Maha Adil, kita berhasil,” ujarnya.
Senada dengan SBY, Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mengatakan, tahun lalu Demokrat menghadapi sebuah ujian besar.
“Setelah berikhtiar sekian lama, ketika itu kandas. Banyak hal yang di luar kontrol kita. Dan saya mengatakan ketika itu, mari kita ambil pelajaran berharganya. Tidak mungkin Tuhan membuat skenario itu tanpa alasan buat kita,” paparnya.