c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

31 Agustus 2024

17:46 WIB

Satgas BLBI Dituntut Fokus Pada Sasaran Yang Tepat

Kasus BLBI Kembali mencuat, setelah muncul protes dari Mantan Ketua DPR RI Marzuki Alie terkait aksi Satgas BLBI yang hendak menyita aset pemegang saham Bank Centris yang diyakini tak terlibat BLBI

<p>Satgas BLBI Dituntut Fokus Pada Sasaran Yang Tepat</p>
<p>Satgas BLBI Dituntut Fokus Pada Sasaran Yang Tepat</p>

Pengamat Hukum dan Mantan Staf Ahli Pansus BLBI DPD RI Hardjuno Wiwoho. dok. HMS Center

JAKARTA - Satuan Tugas Penanganan Hak Tagih Negara Dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (Satgas BLBI) dituntut bekerja lebih fokus dan tepat sasaran dalam menunaikan tugasnya, guna mengembalikan uang negara yang dikemplang para obligor nakal. Karena itu, Pengamat Hukum,Hardjuno Wiwoho meminta Satgas BLBI terus menjaga komitmennya dalam melakukan penanganan, serta penyelesaian kasus skandal BLBI secara efektif dan efisien.

Menurutnya, hal ini semata agar pengembalian uang negara dari kasus tersebut bisa benar-benar optimal. “Saya kira, itu adalah uang rakyat. Saat ini rakyat sedang susah. Jadi, kejar terus uang rakyat yang dimakan oleh para obligor itu. Tidak boleh utang tidak dibayar. Harus dibayar segera,” desak ujar Hardjuno di Jakarta, Sabtu (31/8).

Belakangan ini, kasus BLBI Kembali mencuat, setelah muncul protes dari Marzuki Alie terhadap petugas Satgas BLBI yang hendak menyita aset pemegang saham Bank Centris. Protes mantan Ketua DPR RI dan mantan pimpinan Partai Demokrat itu, terkait penyitaan aset Bank Centris (BCI) . Protes ini ramai di media sosial. Marzuki protes karena aset Bank Centris dipastikannya, tidak terkait dengan BLBI.

Menurutnya, pengambilalihan BCI tidak didasarkan pada hukum, BCI tidak pernah menerima dana BLBI seharusnya tidak dijadikan obyek untuk dibekukan. Tapi nyatanya Bank Indonesia memasukan BCI sebagai Bank Beku Operasi (BBO).

"Pengambilalihan bank Centris tanpa sepotong dokumen pun. Tim datang ke Centris, semua tim manajemen diusir, semua karyawan diusir keluar, aset diambil alih tanpa sepotong surat pun. Artinya bank Centris dirampok,” tuturnya.

Bahan Evaluasi
Hardjuno yang juga kandidat doktor bidang Hukum dan Pembangunan Universitas Airlangga (Unair) mengatakan, kasus Bank Centris ini seharusnya menjadi bahan evaluasi yang serius bagi Satgas BLBI. Apalagi, Satgas BLBI memiliki tanggung jawab besar dalam menindaklanjuti obligor-obligor yang jelas-jelas terbukti mengemplang dana BLBI. 

Namun, jika Satgas BLBI menyasar pihak yang tidak ada kaitannya dengan BLBI, seperti yang terjadi pada Bank Centris, maka ini adalah sebuah kesalahan serius yang bisa merusak kepercayaan publik terhadap lembaga tersebut.

"Satgas BLBI harus bekerja berdasarkan bukti-bukti yang sah dan kuat, bukan berdasarkan asumsi atau dokumen yang meragukan. Jika tidak ada bukti Bank Centris atau pemiliknya, Pak Andre, menerima dana BLBI atau menjadi obligor, maka penyitaan aset tanpa dasar hukum yang jelas ini harus dihentikan," ujar Mantan Staf Ahli Pansus BLBI DPD RI ini.

Hardjuno menekankan, dalam menjalankan tugasnya, Satgas BLBI tidak boleh bertindak semena-mena terhadap masyarakat, apalagi terhadap mereka yang tidak terlibat dalam kasus BLBI. Ia pun meminta semua tindakan yang diambil oleh pejabat negara harus berdasarkan hukum yang jelas dan transparan.

"Penyitaan aset tanpa bukti yang jelas hanya akan menimbulkan ketidakadilan dan merugikan pihak-pihak yang tidak bersalah. Satgas BLBI harus benar-benar memastikan bahwa setiap langkah yang diambil adalah berdasarkan dokumen dan fakta yang valid, bukan dokumen palsu atau informasi yang tidak akurat," lanjut Hardjuno.

Hardjuno juga menyinggung peran Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam memastikan, proses penegakan hukum terkait BLBI ini berjalan dengan adil dan transparan. 

"Sebagai pejabat negara, Menteri Keuangan harus bersikap terbuka dan mau mendengarkan keluhan masyarakat. Jangan sampai kekuasaan yang besar membuat pejabat lupa bahwa mereka ada untuk melayani rakyat, bukan sebaliknya," tegasnya.



KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar