26 Mei 2025
17:47 WIB
Saksi Ahli Beber Lokasi Hasto Saat Terjadi OTT KPK
Jaksa KPK menghadirkan saksi ahli yang mengungkapkan data soal keberadaan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat terjadi OTT kasus suap PAW DPR 2019-2024
Penulis: James Fernando
Editor: Nofanolo Zagoto
Terdakwa kasus dugaan menghalangi penyidikan kasus korupsi Harun Masiku dan suap KPU Hasto Kristiyanto (tengah) usai sidang dakwaan di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Jumat (14/3/2025). AntaraFoto/Fathul Habib Sholeh
JAKARTA - Sidang lanjutan kasus dugaan merintangi penyidikan dan gratifikasi dengan perkara pokok kasus suap PAW anggota DPR periode 2019-2024 dengan terdakwa Hasto Kristiyanto mengungkap data soal keberadaan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut saat terjadinya operasi tangkap tangan (OTT) pada Januari 2020.
Fakta ini terungkap ketika penuntut umum menanyai ahli IT, Bob Hardian Syahbuddin, yang dihadirkan sebagai saksi ahli di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta pada Kamis (26/5).
Jaksa dalam sidang menanyai Bob terkait berita acara pemeriksaan (BAP) yang memuat soal adanya pergerakan sejumlah pihak saat operasi itu berlangsung. Hal ini diperoleh penyidik berdasarkan call detail record (CDR).
"Terkait dengan data posisi ini kemarin kami sudah memeriksa ada penyidik dan penyelidik. Bahwa dalam operasi itu atau kegiatan di lapangan, mereka didukung oleh update posisi. Apakah data update posisi itu sama dengan data dalam CDR dalam perangkat itu," tanya jaksa.
Bob mengatakan, selalu ada update tiap perpindahan perangkat dari BTS 1 ke BTS lain, atau yang dikenal dengan istilah handover antar-BTS. Artinya, ada catatan soal pergerakan tersebut.
"Biasanya kita akan melakukan cek posisi dengan melihat data-data terakhirnya dia sedang berada di titik mana, jadi perangkat itu terhubung ke BTS yang mana. Jadi, kami bisa melacak dari titik ke titik," tambah Bob.
Mengenai keterangan soal pergerakan Harun Masiku, Bob menyampaikan pada jaksa bahwa hal tersebut diketahuinya melalui CDR.
Bob berdasarkan catatan BAP nomor 17 pernah diminta menerangkan pergerakan handphone dengan nomor yang diduga milik Hasto. Berdasarkan catatan, ada empat kali perubahan posisi yang ditunjukkan nomor terkait. Pertama, Jalan Diponegoro, Parkir Jakarta Hall Convention Center, Jalan Nasional Gelora Tanah Abang. Posisi keempat tempat itu terjadi sekitar pukul 16.26 WIB.
"Di CDR itu mengandung informasi yang empat tadi," ucap Bob.
Terkait nomor telepon yang diduga milik Kusnadi, posisinya berada di Menara Kompas, sekitar pukul 16.32-16.38 hingga pukul 17.02 WIB. Kemudian, pada pukul 18.29-19.32 berada di PTIK.
"Memang menyebut seperti itu ahli ya?," tanya jaksa. "Iya," tegas Bob.