25 November 2024
11:29 WIB
Ribuan Warga Tapsel Terdampak Banjir Bandang
Banjir bandang di Tapsel setidaknya melanda beberapa desa di Taplse.
Editor: Leo Wisnu Susapto
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tapanuli Selatan. ANTARA/HO-BPBD Tapsel.
MEDAN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) menyebut, banjir bandang yang melanda Desa Hurase Kecamatan Batang Angkola di kabupaten itu, membuat 1.160 jiwa terdampak.
"Jumlah jiwa tersebut terdiri sekitar 300 KK," ujar Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Tapsel, Mashuri, di Sipirok, Senin (25/11).
Dia mengatakan, banjir bandang yang terjadi pada Jumat (22/24) yang diakibatkan curah hujan tinggi itu juga menyebabkan puluhan rumah dan lahan pertanian dan perkebunan mengalami kerusakan.
"Sebanyak 42 rumah terdampak dan satu hektare lahan pertanian dan lima hektare lahan perkebunan juga rusak," kata dia.
Setelah banjir bandang, BPBD Tapsel bersama pemangku kebijakan terkait telah mendirikan dua tenda pengungsian di dua lokasi berbeda.
Mashuri mengatakan, peristiwa nahas tersebut juga melanda tiga desa di dua kecamatan yang memiliki jumlah korban terdampak.
BPBD Tapsel saat ini tengah melakukan berbagai upaya termasuk melakukan pendataan terhadap masyarakat yang terdampak akibat banjir bandang tersebut.
"Kedua tenda pengungsian yang didirikan berkapasitas 50 jiwa yang akan dilengkapi perlengkapan yang dibutuhkan. Sebagian warga mengungsi di pemukiman yang tidak terdampak. Kita masih mendata jumlah pengungsinya," kata dia dikutip dari Antara.
Sebelumnya, dia menyebutkan bahwa peristiwa nahas tersebut mengakibatkan dua orang meninggal dunia serta 35 orang mengalami luka-luka.
Mashuri mengimbau kepada seluruh masyarakat khususnya yang bermukim di sekitar lokasi kejadian rawan longsor dan banjir agar meningkatkan kewaspadaan dini.
"Kami mengimbau masyarakat melihat tanda-tanda akan terjadinya bencana alam longsor, dan banjir di sekitar daerah masing-masing, agar segera memberitahukan informasi itu kepada pihak terkait," ujar dia.