26 Maret 2025
19:12 WIB
Rekayasa Contraflow Di Tol Cikampek KM 47-70 Mulai Hari Ini
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, ada peningkatan pergerakan pemudik sebesar 7% pada H-6 dan H-7 Lebaran
Penulis: James Fernando
Editor: Nofanolo Zagoto
Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo turut mengecek layanan kesehatan di rest area KM 57 tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Rabu (26/3/2025). ANTARA/HO-Divisi Humas Polri
JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, ada peningkatan pergerakan pemudik sebesar 7% pada H-6 dan H-7 Lebaran. Lonjakan pemudik ini merupakan dampak dari penerapan work from anywhere (WFA) yang diterapkan pemerintah beberapa waktu lalu.
Kapolri menyatakan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah skenario dan rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas di jalur mudik. Di antaranya penerapan ganjil-genap, contraflow dan one way.
“Hari ini kami mulai memberlakukan rekayasa apakah itu contraflow yang dilaksanakan di kilometer 47 sampai dengan 70 (Tol Cikampek). Kemudian, selanjutnya apabila dibutuhkan kami juga siapkan one way,” terang Kapolri di Jakarta, Rabu (26/3).
Khusus sistem one way, akan diberlakukan bila jumlah kendaraan yang melintas delapan ribu per jam. Bila jumlah kendaraan masih di bawah angka tersebut maka polisi hanya memberlakukan sistem contra flow.
“Kami informasikan kepada masyarakat sebelumnya melalui jalur media yang kami miliki, media sosial, media mainstream, media TV, sehingga masyarakat terinformasi dari awal terkait potensi rekayasa yang terjadi,” lanjut Kapolri.
Kapolri mendorong masyarakat agar bisa memanfaatkan kebijakan yang telah diberlakukan pemerintah tersebut. Dia berharap kebijakan tersebut bisa mengurai kepadatan kendaraan saat puncak arus mudik berlangsung, yakni pada 28 Maret 2025.
“Pastinya kami sarankan agar memanfaatkan insentif dari pemerintah ini dengan sebaik-baiknya, khususnya bagi yang punya rencana untuk melaksanakan mudik karena bisa dilaksanakan WFA,” katanya.
Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Agus Subianto berkata mengerahkan 66.714 personel untuk membangu pengamanan mudik yang dilakukan Kepolisian. Sebagian dari personel tersebut akan disiagakan bila terjadi bencana alam untuk perbantuan kepada masyarakat.